SEKTOR PARIWISATA 2009 PENUH TANTANGAN

id

Jakarta, 24/12 (ANTARA) - Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Joop Ave berharap semua pemangku kepentingan dalam industri pariwisata mulai dari pemerintah, pelaku bisnis, hingga masyarakat bekerjasama memajukan pariwisata dalam negeri.

"Tahun 2008 pencapaian target-target industri pariwisata masuk kategori bagus, namun tahun depan (2009) tantangan akan semakin berat karena akan penuh tantangan," ujar Joop Ave saat memberi sambutan pada acara Malam Apresiasi Visit Indonesia Year 2008, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (23/12).

Di hadapan Menbudpar Jero Wacik, jajaran pejabat di lingkungan Departemen Kebudayaan Pariwisata, pelaku usaha pariwisata termasuk pimpinan media media massa, Joop menjelaskan, bahwa industri pariwisata merupakan sektor yang secara tidak langsung paling banyak menyerap tenaga kerja.

"Jangan hanya mengungkapkan berapa jumlah wisman yang datang dan devisa yang masuk. Tetapi yang paling penting dari itu adalah berapa jumlah penduduk yang hidupnya langsung atau tidak bergantung pada industri ini," ujar Joop.

Ia menjelaskan, industri pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap pendapatan negara dan menjadi sektor yang bisa menciptakan lapangan kerja tidak terhingga jumlahnya.

"Dengan demikian sektor pariwisata bukan hanya tanggungjawab departemen saja, tetapi semua pihak yang terlibat di dalamnya harus ," tegasnya.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa penilaiannya terhadap kinerja pemerintah utamanya Depbudpar dalam mengembangkan industri pariwisata juga merupakan mewakili pemikiran tiga mantan menteri kebudayaan dan pariwisata sebelumnya, yaitu Marzuki Usman, Abdul Latif, dan I Gede Ardhika.

Menurut catatan, sektor pariwisata tahun 2008 mencatat dua rekor baru yaitu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan perolehan devisa.

Jumlah wisman ke Indonesia hingga akhir 2008 diperkirakan mencapai 6.433.507 orang, naik 16,85 persen dibanding tahun 2007 sebanyak 5,5 juta orang.

Saat yang sama, sisi penerimaan devisa pariwisata pada 2008 juga mencapai rekor sekitar 7,65 miliar dolar AS, lebih tinggi dari pencapaian tertinggi tahun 2000 senilai 5,74 miliar dolar AS.

Untuk tahun 2009, Depbudpar menargetkan jumlah wisman sebanyak 6,5 juta orang.

Menanggapi hal itu, Joop mengatakan, target VIY 2008 adalah tujuh juta wisman, namun hingga akhir tahun hanya mencapai 6,4 juta orang.

"Namun, jika seperti dalam rapor target tujuh juta itu dianggap angka sepuluh maka nilai rapor tahun 2008 adalah 8,5," kata Joop, yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Untuk itu diutarakannya, program-program VIY 2008 sudah sepantasnya dilanjutkan pada tahun mendatang.

Seakan memberi resep, Joop dengan serius menyampaikan bahwa satu hal yang paling penting dalam memajukan industri pariwisata adalah menggalakkan sadar wisata terhadap seluruh masyarakat.

"Harus diingat bahwa yang dapat memajukan industri adalah bangsa kita sendiri, tidak bangsa lain. Jadi kunjungilah negerimu sendiri," ujarnya.


Penghargaan

Sementara itu, Menbudpar Jero Wacik mengakui bahwa tahun 2009 merupakan masa sulit bagi industri pariwisata terkait kemungkinan dampak krisis keuangan global berimbas pada pasar wisata dalam negeri. Ia mengakui penilaian dari berbagai pihak termasuk Joop Ave sebagai mantan Menbudpar merupakan masukan berharga demi membangun industri pariwisata.

Termasuk pencangangan VIY 2008, menurut Wacik, merupakan hasil rembuk semua pemangku kepentingan industri pariwisata.

"Semula banyak nada pesimis karena sebelum memulai program VIY ini banyak yang harus dibenahi mulai bandara, imigrasi, maskapai penerbangan, hingga kondisi keamanan. Akan tetapi setelah berjalan dan didukung penuh semua pihak VIY 2008 mendapat penilaian berhasil," ujar Wacik.

Untuk itulah diutarakan Wacik, sudah saatnya Depbudpar memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada beberapa pihak yang berpartisipasi membangkitkan industri pariwisata saat ini dan diharapkan memberi kontribusi ke depan.

Apresiasi diberikan berdasarkan empat kategori yaitu maskapai penerbangan, asosiasi pelaku bisnis pariwisata, industri dan perorangan, dan media massa.

Untuk kategori penerbangan, penghargaan diberikan antara lain kepada kepada Garuda Indonesia, Air Asia, Silk Air, Lion Air, dan Emirates.

Kategori asosiasi diberikan antara lain kepada Bali Tourism Board, Westin Resort Bali, Nusa Dua Group, Batam Tourism Board.

Kategori industri/perorangan yang mewakili beberapa bidang, meliputi Hermarwan Kartawijaya (pakar pemasaran), Jaya Suprana (pendiri MURI), Andri Subono (promotor musik), Putu Wijaya (seniman), Dwiki Dharmawan (seniman).

Sementara penghargaan bagi media massa diberikan kepada TVRI, Metro TV, TV One, Trans TV, The Jakarta Post, dan Jakarta Globe. (*)