10 bakal calon DPRD NTB terancam gugur

id Pemilu 2014, KPU NTB, coret tiga caleg

Mataram (Antara Mataram) - Sebanyak 10 orang dari 31 orang bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk Pemilu 2014, terancam gugur dari bursa Daftar Calon Sementara (DCS), karena tidak memenuhi syarat dukungan.

"Sepuluh orang itu telah diminta untuk membenahi syarat dukungan mulai 9 Juni hingga 19 Juni mendatang," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB Fauzan Khalid di Mataram, Senin.

Fauzan menyebut 10 nama bakal calon anggota DPD asal NTB yang belum memenuhi syarat dukungan itu yakni Maskur Syiman, Thamrin Marjun, L Agus Sarjana, L Sahrial Ahmadi, H M Ikrom, TGH Mala Sar`i. Turmudzi, Kahrul Zaman, Hj Rabiatul Adawiyah, dan Suharyanto H Soro.

Sepuluh orang itu merupakan bagian dari 31 orang yang mendaftar sebagai calon anggota DPD asal NTB pada tahapan pendaftaran calon anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota untuk Pemilu 2014 dimulai sejak 9 April dan berakhir 22 April 2013.

Menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pencalonan KPU Provinsi NTB Lalu Aksar Ansory, dari 31 orang bakal calon anggota DPD asal NTB itu, tiga orang di antaranya merupakan anggota DPD asal NTB hasil Pemilu 2009, yakni Prof Dr Farouk Muhammad, dan Baiq Diyah Ratu Ganefi SH, serta H Lalu Supardan SAg.

Pada Pemilu 2009, Farouk meraih suara terbanyak yakni sebanyak 190.343 suara, disusul H Lalu Abdul Muhyi Abidin dengan 113.324 suara, Baiq Diyah Ratu Ganefi dengan 93.332 suara dan H Lalu Supardan dengan 84.895 suara.

Muhyi tidak lagi mendaftar sebagai calon anggota DPD untuk Pemilu 2014 karena lebih memilih maju sebagai calon Wakil Gubernur NTB untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 13 Mei 2013, meskipun akhirnya kalah.

Selain dua anggota DPD asal NTB yang kembali mencalonkan diri, juga terdapat nama Ir Badrul Munir MM yang mendaftar sebagai calon anggota DPD NTB untuk Pemilu 2014.

Badrul masih menjabat Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013 yang masa jabatannya akan berakhir 16 September 2013.

Pada 2008, Badrul yang berasal dari kalangan birokrasi diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendampingi TGH M Zainul Majdi yang diusung Partai Bulan Bintang (PBB) pada pemilihan Gubernur dan Wakil GUbernur NTB, pasangan ini kemudian menang.

Kini, TGH M Zainul Majdi yang akrab disapa TGB dan telah berpindah ke Partai Demokrat maju lagi untuk mendapatkan periode keduanya, namun berpasangan dengan Muhammad Amin, kandidat yang diusung Partai Golkar.

Pasangan TGB-Amin diusung tujuh parpol yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, dan Partai Gerindra.

Semula, Badrul juga merupakan salah satu kandidat unggulan untuk berpasangan dengan TGH M Zainul Majdi selaku kandidat calon gubernur yang tengah berkuasa ("incumbent"), namun akhirnya Amin yang terpilih mendampingi Zainul.

Badrul kemudian memilih jalur non-politik yakni DPD, dan ia merupakan pendaftar ke-10 dari 31 peminat calon DPD asal NTB yang mendatangai KPU NTB.

Bakal calon anggota DPD asal NTB lainnya yakni H Lalu Suhaimi Ismy (mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB), H Abdul Haris, H Lalu Nurul Wathon, H Abdul Kasim SH, H Fadly, H Muhaimin Yahya, TGH Muchlis Ibrahim, Badrul Munir, Abdul Samad, dan belasan nama lainnya.

Para bakal calon anggota DPD itu mendaftarkan dirinya di KPU NTB, disertai dokumen syarat dukungan yakni sebanyak tiga ribu orang yang tersebar di 50 persen kabupaten/kota.

"Kalau dibandingkan, peminat calon anggota DPD asal NTB untuk Pemilu 2014 lebih sedikit jika dibanding dengan peminat calon anggota DPD asal NTB pada Pemilu 2009 yang mencapai 37 orang," ujar Ansory.

KPU sudah melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi calon anggota DPD, pada 24-30 April 2013, kemudian tahapan perbaikannya sampai 29 Mei 2013, lalu verifikasi faktual terhadap persyaratan dukungan dijadwalkan 30 Mei hingga 9 Juni 2013.

Penyusunan dan penetapan DCS anggota DPD dijadwalkan 28-30 Juni 2013. Pengumuman DCS anggota DPD 1-3 Juli 2013, selanjutnya menunggu masukan dan tanggapan masyarakat pada 4-13 Juli 2013, hingga tahapan klarifikasi 14-23 Juli 2013.

Penyusunan dan penetapan DCT 24-26 Juli, dan pengumuman DCT anggota DPD pada 27 Juli 2013.

Selanjutnya, tahapan pelaksanaan Kampanye yang dijadwalkan 11 Januari - 5 April 2014, audit dana kampanye 25 April - 25 Mei 2014, masa tenang 6-8 April 2014, pemungutan dan penghitungan suara 9 Aprill 2014.

Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu tingkat nasional 26 April - 6 Mei 2014, penetapan hasil pemilu secara nasional 7-9 Mei 2014. (*)