Lombok Barat (ANTARA) - Sebanyak 416 nelayan terdampak cuaca ekstrem di lingkar Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mendapatkan bantuan bahan pangan dari pemerintah setempat.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Lombok Barat Hj Sumiatun kepada perwakilan nelayan di Dusun Puyahan Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin.
"Pemerintah daerah memberi perhatian khusus kepada para nelayan yang tidak dapat melaut karena cuaca ekstrem. Hal ini berpengaruh terhadap penghasilan serta mata pencaharian," kata Hj Sumiatun.
Ia menyebutkan sebaran keluarga nelayan di Kecamatan Lembar yang terdampak cuaca ekstrem, yakni Dusun Cemare sebanyak 256 kepala keluarga (KK) atau 860 jiwa, Dusun Puyahan 132 KK atau 443 jiwa, Dusun Lembar dan Dusun Lembar Barat sebanyak 28 KK atau 94 jiwa.
Sebelumnya, lanjut Sumiatun, pihaknya sudah menyalurkan bantuan sosial dalam bentuk bahan pangan untuk keluarga nelayan di empat kecamatan, antara lain Kecamatan Labuapi, Gerung, Batulayar.
"Kami bersama seluruh jajaran memberi perhatian pada para nelayan karena cuaca ekstrem ini menyebabkan nelayan tidak dapat melaut sehingga berpotensi menyebabkan kerawanan pangan, jadi perlu dibantu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada para nelayan untuk lebih memperhatikan gizi keluarga. Hal itu dalam rangka upaya mencegah dan mengendalikan stunting di Lombok Barat.
Para nelayan, kata Sumiatun, dapat memberikan sebagian ikan hasil tangkapannya untuk dikonsumsi terutama oleh anak-anaknya agar kadar gizi keluarga dapat terpenuhi.
"Saya minta nelayan di Dusun Puyahan agar menyisihkan hasil tangkapannya agar tidak dijual semua sehingga bisa dikonsumsi keluarga agar terhindar dari stunting," katanya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Data Pemerintah Kabupaten Lombok Barat tercatat angka stunting terus mengalami penurunan dari 20,73 persen pada 2021 menjadi 18,98 persen pada Agustus 2022 karena berbagai intervensi yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi NTB.
Berita Terkait
Penahanan tersangka KUR sapi dititipkan di Lapas Lombok Barat
Rabu, 18 Desember 2024 14:10
PLN tingkatkan keandalan listrik jelang Nataru dengan gasifikasi PLTMGU Lombok Peaker
Selasa, 17 Desember 2024 22:46
Lapas Lombok Barat siap tampung penahanan Agus Buntung
Selasa, 17 Desember 2024 17:45
Lapas Lombok fasilitasi GPIB beri warga binaan tali kasih jelang Natal 2025
Senin, 16 Desember 2024 14:41
Lapas Lombok Barat usulkan lima warga binaan terima remisi khusus Natal
Senin, 16 Desember 2024 14:23
Cegah pernikahan dini, Universitas Bhakti Kencana beri konseling perkawinan di kalangan remaja Lombok Barat
Minggu, 15 Desember 2024 13:02
PGI NTB gelar turnamen golf di lapangan Sire Lombok Utara
Jumat, 13 Desember 2024 19:13
PTAM Giri Menang lestarikan lingkungan melalui taman pohon
Rabu, 11 Desember 2024 17:19