Mataram (Antara Mataram) - Perusahaan mitra petani tembakau virginia di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, mendatangkan cangkang kemiri untuk kebutuhan pemanasan ("omprongan") tembakau, dari Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Cangkang kemiri sudah jadi bahan bakar alternatif untuk petani tembakau virginia di Pulau Lombok, dan untuk memenuhi kebutuhannya perusahaan mitra pasok dari Sumba, NTT," kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Dinas Perkebunan Provinsi NTB M Rusli di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, petani tembakau virginia di Pulau Lombok menggunakan tungku "omprongan" tembakau multi bahan bakar, sehingga selain bahan bakar batubara, minyak tanah nonsubsidi, dan elpji, juga cangkang sawit serta cangkang kemiri.
Belakangan ini, cangkang sawit dan kemiri makin diminati petani tembakau virginia itu, padahal NTB bukan kawasan pengembangan sawit, dan kemiri, sehingga terpaksa didatangkan dari luar daerah.
Cangkang sawit didatangkan dari Kalimantan Timur, sedangkan cangkang kemiri dari Sumba, NTT.
Perusahaan mitra petani tembakau virginia yang membantu mendatangkan cangkang sawit itu, selain usaha petani sendiri melalui jaringan bisnisnya.
"Untuk memperlancar pasokan cangkang sawit itu, kami meningkatkan koordinasi dengan dinas teknis terkait di Kalimantan Timur dan NTT," ujar Rusli.
Versi Dinas Perkebunan NTB, jumlah tungku "omprongan" tembakau virginia di Pulau Lombok, diperkirakan lebih dari 15 ribu unit.
Namun, baru sebanyak 8.983 unit tungku oven tembakau virginia itu yang sudah dikonversi ke tungku batubara, sehingga hampir sebagian masih menggunakan bahan bakar minyak tanah, kayu bakar dan cangkang sawit dan kemiri.
Sekitar 8.000 petani tembakau virginia di Pulau Lombok masih bisa memproduksi tembakau kering lebih dari 30 ribu ton setiap tahun.
Tembakau itu dihasilkan dari sekitar 58 ribu hektare lahan, yang melibatkan sebanyak 124.313 orang tenaga kerja, termasuk sekitar 35 ribu tenaga kerja wanita.
Ribuan petani tembakau itu dibina oleh 20 unit perusahaan mitra yang beroperasi di Pulau Lombok, yakni PT Gudang Garam, PT Export Leaf Indonesia (ELI), PT Djarum, dan PT Shadana Arifnusa atau perusahaan milik Sampoerna Group selaku perusahaan mitra petani tembakau di Pulau Lombok yang terbesar.
Selanjutnya, PT Tresno Adi, PT IDS, UD Nyoto Permadi, UD Supianto, CV SML, UD Cakrawala, UD Keluarga Sakti, UD Iswanto, UD Sumber Rezeki, UD Jawara, CV Kemuning Sari, CV Stevi, PR Sukun, UD Selaparang, UD Rinjani Maju Bersama, dan PT AOI. (*)