Mataram (Antara Mataram) - Manajemen Jetstar Airways bersedia menambah frekuensi penerbangan langsung dari Perth Australia, ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, jika peningkatan jumlah penumpang cukup signifikan.
"Jika terjadi peningkatan jumlah penumpang secara signifikan, kami bisa tambah frekuensi penerbangan," kata Kepala Komersial dan Operasional Jetstar Nigel Fanning, usai seremoni penyambutan rombongan penerbangan perdana Jetstar dari Perth, Australia, di Bandara Internasional Lombok (BIL), Selasa.
Penerbangan perdana Jetstar rute Perth-Lombok itu mengangkut sebanyak 150 orang penumpang, termasuk Nigel dan sejumlah petinggi manajemen Jetstar, dan rombongan "familiarization trip" (fam trip), yang difasilitasi oleh Kantor perwakilan kunjungan pariwisata Indonesia atau VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Australia.
Jetstar A320 itu mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok (BIL) pukul 14.10 Wita, setelah menempuh penerbangan tiga jam 40 menit dari Perth.
Pimpinan Jetstar dan rombongan Famtrip dari Perth, Australia, itu disambut oleh Wakil Gubernur NTB H Muhamad Amin dan anggota DPRD NTB beserta pejabat lainnya, termasuk pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.
Ketua Lombok Hotel Asosiasi Stephen Servine yang juga berasal dari Australia, ikut menyambut rombongan tersebut.
Selanjutnya, penerbangan Perth-Lombok itu dijadwalkan empat kali seminggu setiap Selasa, Kamis, Jumat dan Minggu.
Nigel mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah penumpang rute Perth-Lombok sebanyak 100 ribu pertahun, sehingga terbuka peluang untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dari empat kali menjadi tujuh kali seminggu atau setiap hari.
"Potensinya cukup besar, sehingga kami menargetkan 100 ribu penumpang setahun. Memang cukup tinggi, dan tentunya ada penerbangan tambahan," ujarnya.
Nigel berharap, pemerintah dan masyarakat NTB mendukung upaya Jetstar mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan Australia dan negara lainnya ke wilayah NTB.
Terkait hal itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Awandi Aswanabawa mengatakan, semua pihak di NTB berkewajiban mendukung rute penerbangan langsung itu agar tidak bersifat temporer.
"Jangan sampai di bulan-bulan tertentu sepi penumpang, lalu penerbangan langsung Perth-Lombok itu tidak berlanjut. Makanya harus didukung dengan kemajuan sektor industri pariwisata guna mendorong pengisian kursi pesawat pada rute ini," ujarnya.
Awandi berharap, pengurus Asosiasi Agen Tiket Indonesia (Astindo) berperan aktif dalam melancarkan proses tiketing agar penerbangan langsung Perth-Lombok itu tetap berlanjut.
"Ini tantangan kita bersama, dan harus ada upaya nyata untuk mempertahankan eksistensi penerbangan langsung dari Australia ini," ujarnya. ***3***
Biqwanto
(T.A058/B/B012/B012) 24-09-2013 18:23:21