Tabanan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Bali akan terus menggencarkan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 booster kedua kepada masyarakat. Upaya sosialisasi kepada masyarakat itu dilakukan karena dikhawatirkan adanya kecenderungan animo masyarakat untuk memperoleh vaksin COVID-19 booster kedua, rendah.
"Setelah pemerintah pusat mencabut status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena penyebaran COVID-19 sudah terkendali, kami khawatir animo masyarakat untuk melakukan vaksin booster kedua menurun," kata Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Tabanan, Gede Susila di Tabanan, Senin (30/1).
Gede Susila menjelaskan untuk pelaksanaan vaksin COVID-19 booster kedua pihaknya menargetkan sebanyak 232 ribu orang yang akan mendapatkannya. Pemberian vaksin booster kedua tersebut menurutnya bertujuan untuk memperkuat kekebalan tubuh masyarakat Tabanan
Namun di sisi yang lain keinginan masyarakat Tabanan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 booster kedua dinilai menurun, sehingga diperlukannya kembali untuk pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat di daerahnya.
"Sosialisasi ini perlu dilakukan dengan melibatkan camat, perbekel atau kepala desa, TNI dan Polri melalui Forkompinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), untuk mendorong masyarakat ikut melaksanakan vaksinasi booster yang kedua ini," kata dia.
Ia menambahkan, saat ini sektor pariwisata sudah di Pulau Dewata sudah mulai pulih dan wisatawan dari Tiongkok sudah mulai datang, sehingga seluruh elemen harus mempersiapkan diri dari penyebaran varian-varian baru COVID-19.
Oleh karena itu pihaknya berharap seluruh masyarakat di Kabupaten Tabanan dapat antusias melaksanakan vaksin booster yang kedua ini dengan capaian vaksin di tahun 2022 kemarin sudah mencapai 75 persen di masyarakat.
Baca juga: Pemkot Mataram ajak warga melakukan vaksin penguat dosis dua
Baca juga: Dinkes Mataram mulai membuka layanan vaksinasi penguat dosis kedua
Mulai 30 Januari 2023, vaksinasi booster di Kabupaten Tabanan juga sudah bisa dilaksanakan di masing-masing Puskesmas untuk lebih memudahkan masyarakat dalam memperoleh layanan vaksinasi COVID-19.
"Kalau misalnya terjadi kendala karena kedatangan vaksin sudah cukup banyak, kami akan dorong lagi di pos-pos di tingkat desa bekerjasama dengan Bendesa Adat terkait. Silahkan masyarakat datang ke Puskesmas atau titik pelayanan-pelayanan vaksinasi COVID-19 yang sudah disiapkan," pungkas Gede Susila.