Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada meningkatnya potensi hujan pada awal Februari 2023 di wilayah Nusa Tenggara Barat.
"Di periode musim hujan yang masih berlangsung di NTB saat ini masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya bencana hidrometeorologis," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Angga Permana dalam keterangan tertulisnya di Praya, Rabu.
BMKG menyatakan, potensi bencana hidrometeorologi dapat terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
"Masyarakat juga dihimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.
Kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.65). BMKG memprakirakan La Nina masih akan berlangsung dan berangsur menuju kondisi Netral pada periode Februari hingga Maret 2023.
Indeks IOD pada dasarian terakhir menunjukkan kondisi IOD Netral (-0.04), diprakirakan kondisi IOD akan tetap Netral hingga Juli 2023. Aliran massa udara khususnya wilayah NTB masih didominasi oleh angin baratan.
"Hembusan angin baratan diprediksi akan bertahan hingga April 2023 seiring dengan masih aktifnya Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia," katanya.
Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diprakirakan tetap tidak aktif hingga awal dasarian I Februari 2023. Prediksi anomali OLR secara spasial saat ini menunjukkan kondisi normal dan diprakirakan terdapat potensi pertumbuhan awan konvektif secara signifikan yang mendominasi wilayah Indonesia pada dasarian III Januari 2023.
"Rata-rata anomali suhu muka laut (SST) sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori Netral (-0.25 hingga +0.25 derajat celcius dan diprakirakan tetap netral menuju hangat hingga Mei dan semakin melemah pada Juni 2023," katanya.
Pada dasarian I Februari (1-10 Februari 2023) diprakirakan terdapat Peluang Curah Hujan dengan intensitas >20 – 50 mm/dasarian yang terjadi merata di seluruh wilayah NTB dengan probabilitas > 70 persen.
Kemudian, terdapat juga potensi curah hujan dengan intensitas 100 – 150 mm/dasarian di sebagian besar wilayah NTB seperti wilayah Lombok Utara hingga Timur, Lombok bagian selatan, sebagian wilayah Sumbawa bagian tengah, Kabupaten Bima dan Dompu Bagian barat dengan probabilitas >70 persen.
"Terdapat juga peluang curah hujan >150 mm/dasarian yang berpeluang terjadi di Pulau Lombok bagian utara, Labuhan Badas, Kabupaten Bima dan Dompu bagian utara dengan probabilitas 60 persen 70 persen," katanya.