NTB segera lelang proyek jalan bantuan Australia

id Pemprov NTB segera lelang proyek jalan bantuan IndII

"Sudah ada penetapan perda percepatan preservasi infrastruktur jalan provinsi melalui dana hibah dengan pola pembiyaan tahun jamak, sehingga proyek jalan yang ada kaitannya dengan Australia itu segera dilelang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera melelang paket proyek peningkatan pemeliharaan infrastruktur jalan provinsi, bantuan Lembaga inisiatif infrastruktur Australia untuk Indonesia atau Indonesia Infrastructure Initiative (IndII).

"Sudah ada penetapan perda percepatan preservasi infrastruktur jalan provinsi melalui dana hibah dengan pola pembiyaan tahun jamak, sehingga proyek jalan yang ada kaitannya dengan Australia itu segera dilelang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB Dwi Sugiyanto, di Mataram, Jumat.

Pada Senin (28/10), DPRD Provinsi NTB menetapkan raperda percepatan preservasi infrastruktur jalan provinsi melalui dana hibah dengan pola pembiyaan tahun jamak, menjadi perda, sehingga telah memberi persetujuan pemanfaatan dana bantuan Australia itu.

Perda itu diperlukan untuk mendukung pendanaan anggaran perimbangan terkait pembangunan jalan bantuan IndII.

IndII menyediakan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk program peningkatan pemeliharaan jalan provinsi atau Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM), di wilayah NTB dalam kurun waktu 2013-2018.

IndII memutuskan penyediakan anggaran triliunan rupiah itu setelah menjajaki pelaksanaan proyek bantuan hibah itu sejak awal Maret 2011, hingga penyusunan perencanaan kegiatan pada Juni 2012.

Ruas jalan yang dijajaki IndII AusAId itu merupakan ruas jalan yang diusulkan Pemprov NTB, yakni sepanjang 300 kilo meter lebih, yang mencakup jalan lingkar utara dan selatan Pulau Lombok dan lingkar selatan Pulau Sumbawa.

Setelah melihat lokasi dan mengkalkulasi kebutuhan anggaran penataan infrastruktur jalan di wilayah NTB, IndII kemudian menetapkan kebutuhannya sebesar Rp1,2 triliun, lalu menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah di NTB.

Hanya saja, dana hibah itu harus ada dana pendamping dari APBD NTB yang porsinya lebih banyak yakni 60 persen APBD dan 40 persen dana hibah IndII. Karena itu harus ada perda pendukung alokasi dana APBD sebagai penyertaan dana hibah dengan pola pembiyaan tahun jamak yakni 2013-2015.

Dwi mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB menyiapkan dana hibah sebesar Rp259 miliar dalam tahun jamak 2013-2015 sebagai dana pernyertaan (sharing) dalam program PRIM IndII.

Pemprov NTB memilih mencoba program PRIM IndII itu sampai 2015 dulu, dan akan melanjutkannya sampai 2018 jika program tersebut cukup signifikan.

Ketika Pemprov NTB mengalokasikan Rp259 miliar, maka IndII akan memberikan Rp112 miliar atau 40 persen dari Rp259 miliar, jika program peningkatan pemeliharaan jalan provinsi itu terealisasi.

Setelah itu, dilanjutkan untuk tahap kedua pada 2016-2018 yang nilainya lebih besar lagi yakni mencapai Rp1,2 triliun.

Jika tahap pertama terealisasi maka IndII akan memberikan dana sebesar Rp112 miliar atau 40 persen dari Rp259, dan jika tahap kedua terealisasi maka IndII akan memberikan anggaran lebih dari Rp1 triliun atau 40 persen dari anggaran yang dialokasikan Pemprov NTB sebesar Rp1,2 triliun itu.

"Tetapi, dalam dicoba dulu proyek peningkatan pemeliharaan jalan provinsi dengan dukungan anggaran sekitar Rp80 miliar agar mendapat verifikasi sebesar 25 persen. Nanti tahun berikutnya verifikasi 60 persen, dan tahun ketiga versifikasi 100 persen," ujarnya.

Untuk mendapatkan vetifikasi 25 persen, Pemprov NTB akan merealisasikan proyek jalan provinsi di Pulau Lombok dengan nilai proyek Rp57 miliar lebih, dan di Pulau Sumbawa dengan nilai proyek Rp18 miliar lebih.

Proyek jalan di Pulau Lombok antara lain berlokasi di ruas jalan dari Rembiga, menuju Tanjung, Pemenang, Bayan sampai Kayangan sepanjang 102 kilimeter.

Jenis kegiatannya yakni preservasi (tambal sulam), rehabilitasi, penyempurnaan ruas jalan praya-kruak, dan ruas jalan simpang Pengentap ke Montong Ajan sampai Penujak.

"Kalau di Pulau Sumbawa, ruas jalan yang disasar yakni ruas jalan dari Sumbawa Besar ke arah utara, dan selatan Pulau Moyo. Jenis kegiatannya penyempurnaan kemantapan jalan, serta di Bima pada ruas jalan menuju Pelabuhan Sape," ujar Dwi. (*)