Newmont Berkontribusi 90 Persen PDRB Sumbawa Barat

id PDRB KSB

Newmont Berkontribusi 90 Persen PDRB Sumbawa Barat

Reklamasi di kawasan tambang Newmont (Ist)

Tidak kurang dari 4.000 karyawan dan lebih dari 5.000 tenaga subkontraktor bekerja di PTNNT, sudah tentu membuat sirkulasi perekonomian di KSB berjalan

Sumbawa Barat,  (Antara)- PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan salah satu dari sejumlah usaha pertambangan di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang turut berkontribusi hingga 90 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr Ir H Amry Rakhman MSi saat dihubungi dari Mataram, Selasa, menjabarkan, selama ini kegiatan pertambangan memang memiliki kontribusi besar dalam menyumbang PDRB di wilayahnya.

"Sebesar 90 persen kontribusi PDRB berasal dari bidang pertambangan, sedang 10 persen lainnya, berasal dari delapan sektor ekonomi lain," katanya.

Selain PTNNT, di wilayah KSB juga terdapat beberapa pertambangan rakyat yang mampu memaksimalkan perekonomian warga dengan meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.

Di wilayah KSB, hampir di setiap kecamatan memiliki potensi bahan tambang galian yang volumenya tergolong besar.

Disinggung peran PTNNT, Amry tidak memungkiri jika keberadaan perusahaan itu turut menggerakkan roda perekonomian di wilayah KSB, serta berperan dalam menanggulangi kemiskinan.

"Tidak kurang dari 4.000 karyawan dan lebih dari 5.000 tenaga subkontraktor yang selama ini bekerja di PTNNT, sudah tentu membuat sirkulasi perekonomian di KSB berjalan," ujarnya.

Peran PTNNT memang tidak sedikit, kata Amry dengan menambahkan, mengingat itu, sangat disayangkan jika operasional perusahaan ini ditutup.

Jika benar-benar tutup, dalam jangka pendek dipastikan banyak masyarakat yang menjadi pengangguran, dan tentu sirkulasi perekonomian akan mengalami gangguan.

Namun demikian, lanjut Amry, tentu saja pemegang otoritas kebijakan atau keputusan apakah PTNNT tetap beroperasi atau berhenti, berada pada pemerintah pusat.

"Bagaimanapun, PTNNT merupakan objek internasional. Kalau sampai berhenti operasional pada Januari 2014, tentu pemerintah pusat sudah memilikirkan solusinya. Jika diputus tanpa solusi, itu konyol namanya," kata dia.

Sebagai langkah antisipasi menghadapi kondisi itu, kata Amry, belakangan ini sudah digencarkan sektor nontambang di KSB. Misalnya, pertanian agroindustri, bidang perikanan dan pariwisata.

"Pulau-pulau kecil di Sumbawa banyak yang berminat. Tidak hanya untuk dikunjungi, tak sedikit pula yang tertarik ingin berinvestasi untuk mengembangkannya sebagai objek wisata," katanya.

Meski demikian, Amry mengharap ada jalan terbaik agar perusahaan pertambangan, termasuk PTNNT, tetap terjaga dan terlindungi, sepanjang tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Khususnya, tidak melanggar UU No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

Sementara itu, kiprah PTNNT terhadap Sumbawa Barat memiliki arti dan peran yang besar. Tahun sebelumnya, tepatnya pada 18 April 2012, Bupati Sumbawa Barat KH Dr Zulkifli Muhadli SH MM, Ketua DPRD KSB HM Syafe`i dan Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Martiono Hadianto, disaksikan oleh General Manager Operasi PTNNT David Lilley, menandatangani Perjanjian Hibah Daerah (PHD).

Dalam penjanjian itu, PTNNT memberikan dana hibah sebesar US$4.500.000 kepada Pemerintah KSB untuk peningkatan pelayanan umum, penyediaan infrastruktur, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan, serta sektor lain yang mendukung peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Penyaluran dana hibah ini dilakukan melalui dua tahap sesuai dengan capaian kinerja, yaitu tahap pertama sebesar 50 persen dan tahap kedua 50 persen. Tahap pertama telah dicairkan pada 2 Mei 2012 sebesar USD2.250.000.

Sejak 2000 hingga 2013, PTNNT berkontribusi kepada negara mencapai Rp90 triliun, mencakup pembayaran pajak dan nonpajak serta royalti.

Selain itu, keberadaan PTNNT juga memberikan manfaat ekonomi lainnya melalui pembayaran gaji kepada lebih dari 4.000 karyawan PTNNT dan 5.000 karyawan subkontraktor, pembelian barang dan jasa lokal maupun nasional, serta berbagai program pengembangan masyarakat.