Mataram (Antara Mataram) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya meningkatkan kreatifitas dalam mempromosikan potensi pariwisata unggulan agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok, Sumbawa, dan pulau-pulau kecil (gili) wisata.
"Apa pun alasannya BPPD NTB harus makin kreatif promosikan pariwisata, terutama objek wisata unggulan. Itu yang menjadi poin penting dalam Workshop Pencitraan Pariwisata NTB yang digelar Jumat (27/12) petang di kawasan wisata Senggigi," kata Ketua BPPD NTB Awandi Aswinabawa, di Mataram, Sabtu.
BPPD merupakan lembaga baru yang dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur NTB, sebagai pengganti Badan Promosi Pariwisata Lombok Sumbawa (BPPLS) atau yang lebih dikenal dengan Lombok Sumbawa Promo (LSP) yang dibubarkan karena kepengurusannya bermasalah.
Salah satu masalah yang mencuat yakni keterlibatan pejabat daerah dalam kepengurusan Badan Promosi Pariwisata NTB itu sehingga dianggap menyalahi aturan yang berlaku.
Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata, yang antara lain melarang pejabat daerah terlibat dalam kepengurusan badan promosi daerah itu. Karena itu, dibentuk BPPD yang betugas membantu pemerintah daerah mempromosikan pariwisata NTB.
Pemerintah Provinsi NTB kemudian mengalokasikan dana promosi pariwisata tahun anggaran 2010 sebesar Rp1,65 miliar yang pengelolaannya diserahkan kepada BPPD.
Dana promosi pariwisata yang bersumber dari APBD 2010 itu, dialokasikan dalam dua tahapan masing-masing Rp250 juta dari APBD murni dan Rp1,4 miliar dari APBD perubahan.
Dukungan anggaran untuk BPPD NTB di 2011 mengalami peningkatan karena total anggaran program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 untuk promosi pariwisata yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTB juga bertambah menjadi Rp7,5 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp1,5 miliar.
Pada 2013 dialokasikan anggaran untuk BPPD NTB sebesar Rp7 miliar, meskipun pada APBD murni 2014 dikurangi menjadi Rp2 miliar saja, karena anggaran pengembangan pariwisata NTB lebih mengarah kepada penataan destinasi yakni sebesar Rp18 miliar.
Selain itu, penurunan dana promosi pariwisata NTB juga karena target VLS 2012 sebanyak satu juta wisatawan telah tercapai, dan kini tengah mengonsep target baru dua juta wisatawan yang diperkirakan dapat diraih pada akhir 2015.
Awandi mengakui, meskipun anggaran promosi pariwisata berkurang, hal itu tidak boleh menyurutkan semangat untuk berkreasi dalam mempromosikan pariwisata unggulan.
Sejauh ini porsi kegiatan promosi pariwisata NTB masih dominan di dalam negeri yang mencapai 85 persen, dan sisanya atau 15 persen merupakan kegiatan promosi di luar negeri, seperti yang dilakukan di Cina dan Hongkong serta AS.
Peningkatan promosi pariwisata itu juga mencakup jalinan koordinasi dengan biro perjalanan wisata dari berbagai kota pariwistaa di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan kota lainnya di Pulau Jawa.
Jalinan kerja sama antarbiro perjalanan wisata itu diharapkan makin memudahkan wisatawan berkunjung ke wilayah NTB, setelah lebih dulu berada di kota-kota besar di Pulau Jawa.
BPPD NTB pun telah menempatkan perwakilan di Queensland, Australia bagian timur dan Soul Korea Selatan untuk membantu mempromosikan potensi pariwisata unggulan.
Kedua perwakilan BPPD NTB itu masing-masing John Forsyth di Queensland Australia dan Tony Hwang di Soul, Korea Selatan.
"Kami juga membina hubungan baik dengan berbagai media massa untuk terus mempublikasikan potensi wisata NTB," ujarnya.
Saat ini, BPPD NTB gencar mempromosikan potensi pariwisata pantai dan gunung, selain wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Menurut Awandi, NTB cukup kaya objek wisata pantai, dan gunung, selain potensi MICE, namun sejauh ini belum dioptimalkan.
Selain keindahan dan panorama alam Gunung Rinjani di Pulau Lombok, dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, juga pantai Senggigi di Lombok Barat, Medana di Lombok Utara, Sekotong di Lombok Barat, dan Pantai Pink di Lombok Timur, serta pantai kuta di Lombok Tengah.
Oleh karena itu, BPPD NTB terus berkoordinasi dengan para pihak untuk mengembangkan potensi wisata itu agar diminati para wisatawan.
"Tentunya kami juga mendorong peningkatan SDM bidang pariwisata, dan itu juga terus dikoordinasikan dengan asosiasi seperti Asita, PHRI, INCCA, Astindo dan HPI, serta pihak terkait lainnya," ujarnya. (*)