Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Lombok Tengah menjadi korban bullying yang diduga dilakukan olah kakak kelas.
Kasus tersebut viral setelah videonya menyebar di media sosial, meski terjadi akibat hal yang dianggap sepele.
Kepala sekolah SMKN Pujut, Akhirman Akbar, Selasa, mengatakan, kejadian tersebut bermula di WhatsApp group yang dibuat oleh korban dengan nama "group Gibah"
"Dalam grup tersebut, terduga korban diduga menebarkan fitnah kepada sah satu pelaku, sehingga dikonfirmasi langsung oleh pelaku dan terjadi kasus tersebut," katanya.
Kasus bullying yang terjadi pada Kamis (2/3) dan persoalan tersebut sudah diselesaikan oleh pihak sekolah bersama pihak wali murid.
"Sebenarnya kita sudah selesaikan kasus itu langsung, tapi baru viral kemarin," katanya.
Selain itu, kasus bullying tersebut dilakukan oleh kakak kelas korban, dimana korban yang merupakan siswa kelas X dibully oleh kakak kelasnya. Bullying seperti itu tidak dibenarkan oleh sekolah dan dilarang
"Itu kakak kelasnya yang melakukan," katanya.
Pihak sekolah juga sudah memanggil pelaku bullying beserta kedua orang tuanya untuk dilakukan mediasi. Akibat dari kejadian tersebut, korban sempat mengalami sakit selama tiga hari dan tidak masuk sekolah.
"Anak itu masih sakit, akibat ditendang oleh teman-temannya ketika dibullying," katanya.
Berita Terkait
KemenPPPA: Semua harus ikut cegah perundungan di satuan pendidikan
Senin, 11 Maret 2024 14:07
Sistem "interlock" atasi bullying di sekolah
Kamis, 7 Maret 2024 11:09
Jokowi: Kasus perundungan jangan ditutupi demi nama baik sekolah
Minggu, 3 Maret 2024 9:20
Polisi tetapkan empat tersangka kasus bullying di Serpong
Jumat, 1 Maret 2024 12:47
Pemerhati anak imbau PPK fokus buka kanal aduan daring
Kamis, 22 Februari 2024 19:22
Pola asuh buruk jadi salah satu penyebab perundungan anak
Jumat, 10 November 2023 6:49
Sekolah perlu libatkan OSIS dalam satgas anti perundungan
Senin, 9 Oktober 2023 17:54
Perundungan terjadi karena ada pembiaran
Senin, 9 Oktober 2023 16:45