Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT-NU) untuk gencar menerapkan gerakan Merdeka Belajar, khususnya program-program Kampus Merdeka.
“Dengan semangat gotong royong, mari kita melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pendiri NU dengan terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” kata Mendikbudristek Nadiem Makarim di Jakarta, Jumat.
Mendikbudristek menjelaskan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) esensinya berangkat dari cita-cita pendidikan yang diperjuangkan oleh para ulama dan cendekiawan pendiri NU. Cita-cita tersebut adalah menghadirkan pendidikan yang berperan sebagai sarana memanusiakan manusia serta mewujudkan pendidikan yang mendukung manusia berkembang sesuai dengan fitrahnya, yakni menjadi insan yang memiliki akal dan budi. Terlebih lagi, kata dia, gerakan Merdeka Belajar, khususnya program-program Kampus Merdeka, menggarisbawahi pentingnya pengetahuan teoritikal yang dipadukan dengan soft skills yang dilatih di dunia nyata.
Dengan begitu, lanjutnya, para mahasiswa semakin siap untuk berkontribusi di masyarakat dan membawa bangsa Indonesia mencetak berbagai inovasi di masa depan. Mendikbudristek pun mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan kemampuan mereka yang terlihat dari jumlah pendaftar dan peserta program Kampus Merdeka terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurutnya, capaian dan kebermanfaatan Kampus Merdeka yang membanggakan tersebut bukan hasil kerja Kemendikbudristek sendiri, melainkan juga hasil kerja keras banyak pihak, termasuk LPT-NU.
Baca juga: Revitalisasi pendidikan vokasi tingkatkan kualitas SDM
Baca juga: Kemendikbud sebut delapan PT Australia gabung program IISMA
Ia menuturkan LPT-NU selama ini terus mendorong kampus-kampus yang berada di bawah naungannya serta perguruan tinggi yang berafiliasi dengan NU untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka. “Ini adalah bukti bahwa NU senantiasa menjadi garda terdepan transformasi sistem pendidikan Indonesia,” ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Ketua Umum Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf mengajak LPT-NU untuk meyakini pentingnya ilmu pengetahuan guna mencapai kemuliaan yang bisa dikembangkan dan disumbangkan bagi masa depan. “Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan yang kita miliki dapat kita kembangkan untuk kita sumbangkan bagi upaya mencapai kemuliaan bagi masa depan umat manusia,” katanya.