Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat mengintensifkan pola tanam sebagai upaya mengatasi penyusutan lahan pertanian yang setiap tahun terjadi di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Fathul Gani mengatakan setiap tahun penyusutan lahan pertanian-nya satu sampai enam persen.
"Itu bisa sampai 10 ribu hektar per tahun penyusutan-nya," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan penyusutan lahan pertanian ini paling banyak berada di wilayah perkotaan, seperti Kota Mataram, sebagian di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
"Alih fungsi lahan pertanian ini kebanyakan untuk pembangunan kawasan perumahan, dan lain-lain," terang Fathul Gani.
Fathul mengutarakan saat ini luas lahan pertanian di NTB mencapai 270 ribu hektar lebih. Namun, akibat alih fungsi lahan tersebut jumlahnya menjadi berkurang 260 ribu hektar lebih.
"Walau pun lahan pertanian kita berkurang, tetapi produksi kita meningkat. Tahun lalu itu ada 1,4 juta ton. Sedangkan beras yang dikonsumsi 400-500 ton," katanya.
Menurut dia, meski lahan pertanian terus menyusut setiap tahunnya, namun secara produksi terus meningkat.
Berita Terkait
Alih fungsi lahan di Kota Mataram tahun 2022 naik jadi 96,42 Ha
Selasa, 3 Oktober 2023 16:34
NTB PERTEGAS KETENTUAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
Minggu, 24 Februari 2013 19:19
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI NTB 1.500 HA/TAHUN
Jumat, 23 Oktober 2009 13:31
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01