Menurut dia, "ban insang" tersebut akan dipasang di area Pantai Penghulu Agung, Kelurahan Ampenan Selatan, untuk uji coba.
Di daerah itu, ada lebih dari 30 keluarga yang selalu terkena dampak gelombang pasang ketika musim angin barat.
"Yang terdampak tidak hanya warga nelayan, melainkan juga warga yang tinggal di perumahan BTN sekitarnya," kata Muzakir.
Jika pemasangan "ban insang" di Penghulu Agung dinilai berhasil, ia mengatakan, maka metode tersebut akan diterapkan di wilayah Kampung Bugis hingga Bintaro yang juga rawan mengalami abrasi.
Muzakir mengatakan bahwa ide menggunakan ban bekas untuk membuat tanggul pencegah abrasi berasal dari penyuluh perikanan lapangan.
Sebelumnya, warga membuat tanggul darurat menggunakan bambu dan karung berisi pasir di daerah pesisir Pantai Ampenan. Namun, karung-karung berisi pasir tersebut kadang hanyut ketika gelombang pasang datang.
"Karena itulah, tahun ini kita coba membuat tanggul dengan teknik 'ban insang'," kata Muzakir.
Penggunaan metode tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko abrasi di daerah pantai.
Muzakir mengatakan bahwa masih ada sekitar 300 keluarga yang tinggal di dekat sempadan pantai di wilayah Kecamatan Ampenan.
Berita Terkait
Antisipasi abrasi, Tanggul "ban insang" dipasangan di Pantai Penghulu Agung Mataram
Minggu, 27 Oktober 2024 17:52
Pemkot Mataram memasang tanggul bermetode Ban Insang antisipasi abrasi
Senin, 6 November 2023 14:54
Camat Ampenan Mataram buatkan tanggul "ban insang" antisipasi abrasi
Selasa, 19 September 2023 15:54
Pemerintah membuat tanggul "ban insang" cegah abrasi di Ampenan Mataram
Rabu, 18 Januari 2023 17:04
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18