Mataram, (Antara) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memuji upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam membebaskan lahan untuk pembangunan Bendungan Pandan Duri di Desa Swangi Kabupaten Lombok Timur.
"Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan gubernur beserta jajarannya, karena pembangunan Bendungan Pandan Duri ini satu-satunya yang dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak ada masalah," kata Menteri PU Djoko Kirmanto saat peresmian enam proyek infrastruktur di NTB, Selasa.
Menurut dia, selama ini setiap membangun bendungan maupun waduk antara pemerintah dan masyarakat selalu menimbulkan persoalan dan permasalahan, terutama dalam proses pembebasan lahan. Namun, hal ini tidak terjadi dalam pembangunan Bendungan Pandan Duri, Lombok Timur.
"Saya katakan, selama saya bertugas, baru pembangunan Bendungan Pandan Duri ini yang tidak ada masalah dan persoalan, yang membuat saya harus turun tangan. Tidak seperti di daerah lain yang selalu saja menimbulkan masalah dan masuk dalam meja saya," ucapnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di jajaran Kementerian PU tersebut, mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemprov NTB bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam mewujudkan pembangunan Bendungan Pandan Duri, yang bisa dilaksanakan secepatnya.
Gubernur NTB TGH Zainul Majdi juga mengapresiasi partisipasi seluruh masyarakat, terutama kepada para pemilik lahan ataupun warga yang rumahnya harus terkena imbas pembangunan salah satu bendungan terbesar di NTB itu.
Karena itu, atas situasi yang aman tersebut, gubernur menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang terkena pembangunan Bendungan Pandan Duri, termasuk juga kepada tokoh agama, dan pemerintah daerah.
"Menjaga keamanan sulit dapat terwujud tanpa adanya dukungan semua pihak, termasuk memindahkan warga yang lahannya harus dipindahkan karena masuk dalam genangan air bendungan. Bahkan bisa dikatakan Pandan Duri relatif tidak ada masalah, tidak seperti daerah lain," katanya.
Sebab, kata gubernur, sejak Bendungan Pandan Duri mulai dibangun pada 27 Mei 2011 dan rampung 14 Oktober 2014, relatif tidak ada persoalan yang mengganjal, semuanya dapat terselesaikan dengan lancar antara pemerintah dan pemilik lahan yang terkena dampak pembangunan.
Bendungan Pandan Duri dibangun di areal seluas 315,7 hektare dengan luas daerah tampungan air mencapai 64,51 kilometer persegi. Sedangkan kapasitas tampung bendungan mencapai 27,200 juta meter kubik.
Untuk pembiayaannya didanai melalui APBN yang mencapai Rp509,103 miliar lebih, belum ditambah dana "sharing" melalui APBD Provinsi NTB dan Pemkab Lombok Timur.
Peresmian penggunaan Bendungan Pandan Duri dilakukan oleh Menteri PU Djoko Kirmanto bersamaan dengan peresmian lima proyek infrastruktur lainnya di Pulau Lombok, seperti SPAM IKK Tanjung Kabupaten Lombok Utara senilai Rp24,202 miliar lebih.
Selain itu, SPAM IKK Sikur Kabupaten Lombok Timur dengan nilai proyek sebesar Rp11,066 miliar lebih, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Selagalas senilai Rp4 miliar, dan saluran drainase kawasan Kota Mataram senilai Rp6 miliar.