Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat ribuan hektar tanaman tembakau petani di daerah setempat rusak atau layu, dampak hujan lebat yang terjadi di daerah setempat pada pekan lalu.
"Luas lahan tanaman tembakau yang terdampak atau layu akibat hujan itu mencapai 4.243,23 hektar," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Sahri di Selong, Selasa.
Ia mengatakan, luas lahan tanaman tembakau di wilayah Lombok Timur pada musim tanam 2023 ini mencapai 18.760 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan. Selain rusak karena dampak hujan, tanaman tembakau itu juga layu dampak drainase yang kurang baik.
Dari ribuan hektar tanaman tembakau yang layu tersebut masih bisa diselamatkan dengan memperbaiki jaringan irigasi.
"Diselamatkan dengan salah satu cara yaitu memperbaiki drainase yang kurang baik," katanya.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima, tanaman tembakau yang terdampak berada di lima kecamatan di Jerowaru, Keruak, Sakra Barat dan Sakra serta Sakra Timur.
"Ada lima kecamatan yang terdampak saat ini dari laporan sementara," katanya.
Dengan kondisi tanaman tembakau yang mulai rusak itu, pihaknya telah meminta para PPL untuk turun langsung memantau kondisi tanaman tembakau petani.
"Kami masih melakukan pendataan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian (Distan) Lombok Timur Mirza Sophian mengatakan, perubahan cuaca yang tidak menentu pada musim kemarau ini bukan merupakan kejadian yang pertama kali menimpa petani tembakau, namun hal serupa juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Dengan pengalaman tersebut, semestinya petani sudah terbiasa dan bisa mengatasi hal tersebut.
"Jika hujan tidak turun lagi, maka tanaman yang rata-rata baru berusia dua bulan tersebut masih bisa diselamatkan. Kendati hal tersebut membutuhkan biaya tambahan," katanya.
Ia mengatakan, dengan kondisi cuaca yang tak menentu dalam beberapa tahun terakhir, berulang kali pihaknya melakukan sosialisasi tentang cara mengurangi dampak dari kondisi tersebut. Hal itu berupa pembuatan saluran drainase atau pembuangan air di ladang yang cukup baik.
Hal tersebut bisa dilihat, di mana beberapa tanaman tembakau yang terlihat masih bagus pasti memiliki drainase yang cukup dalam.
“Tapi yang layu ini bisa kita lihat, semuanya hampir rata. Sehingga air tergenang cukup lama. Ini yang semestinya diperhatikan betul oleh petani kita,” katanya.
Berita Terkait
Perbaikan infrastruktur akibat bencana di Lombok Timur capai Rp2 miliar
Rabu, 18 Desember 2024 10:37
Tradisi nyongkolan di Lombok Timur diatur agar tak ganggu kenyamanan warga
Selasa, 17 Desember 2024 18:38
Dua jambret dihakimi warga di Lombok Timur
Senin, 16 Desember 2024 21:26
Viral di medsos!! aksi kekerasan terhadap siswa terjadi di Lombok Timur
Senin, 16 Desember 2024 20:07
Seorang siswa SD hilang terseret arus air irigasi di Lomtim
Senin, 16 Desember 2024 19:53
Tim SAR gabungan evakuasi jenazah pemancing di perairan Lotim
Senin, 16 Desember 2024 7:18
Seorang ayah di Lombok Timur perkosa teman anaknya
Sabtu, 14 Desember 2024 16:25
Kemarin, UMK Mataram tahun 2025, tersangka korupsi hingga Menteri PPMI berkunjung ke Lombok Timur
Jumat, 13 Desember 2024 5:35