Menelisik "harta karun Lombok" dari "Negeri Tulip"
Meskipun dari sisi harga pasti tinggi, jauh lebih penting jika barang-barang tersebut bisa dipakai sebagai objek penelitian
Kepala Museum Negeri Nusa Tenggara Barat Ahmad Nuralam mengharapkan Belanda benar benar mengembalikan sebagian harta yang telah dirampas saat penaklukan Kerajaan Karang Asem Mataram Abad 19.
"Kami berharap setelah diserahkan ke pemerintah pusat, bisa serahkan ke Provinsi NTB, karena itu termasuk peninggalan masyarakat NTB khususnya Lombok," katanya.
Dengan demikian masyarakat Lombok dengan mudah dapat menyaksikan dan mempelajari peninggalan bersejarah itu.
Benda-benda pusaka tersebut menjelaskan tentang kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, perhiasan menjelaskan bagaimana tata cara berpakaian.
Warisan pusaka ini menyatukan 'potongan teka teki yang hilang sehingga diketahui sejarah yang runtun.
"Kami tentu akan sangat senang memamerkan dan kami sudah menyiapkan khasanah khusus serta SDM untuk melakukan perawatan," katanya.
Pengembalian pusaka kerajaan Lombok itu bisa menambah dan memperkaya nilai budaya dan peradaban di daerah ini sehingga bisa memberikan rasa bangga bahwa masyarakat NTB merupakan masyarakat yang maju sama dengan yang lain.
Sayangnya, Nuralam belum bisa menyebutkan secara rinci jenis pusaka yang akan dikembalikan, sebab daftarnya masih menggunakan bahasa Belanda sehingga perlu diterjemahkan terlebih dahulu.
"Jumlahnya mungkin ratusan, antara lain perhiasan berupa kalung, berlian, kotak perhiasan, keris, dan lainnya," katanya.