Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan membongkar hunian sementara (huntara) nelayan di Bintaro karena akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan pasar ikan higienis.
"Dalam waktu dekat Huntara Pondok Pelangi Bintaro kita bongkar dan di lahan itu akan kita bangun pasar ikan higienis atau Pasar Ikan Bersih Mataram, yang saat ini dalam tahap persiapan tender," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Rabu.
Menurutnya, huntara nelayan yang akan dibongkar sebanyak 6 blok dari 9 blok yang ada, karena tiga blok huntara tersebut saat ini masih ditempati oleh nelayan yang tidak bisa terakomodasi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bintaro. "Sekitar 7-9 Kepala Keluarga (KK) masih menempati Huntara Pondok Pelangi, karena mereka belum bisa terakomodasi di Rusunawa Bintaro," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk huntara yang akan dibongkar tersebut sudah dilakukan sosialisasi sejak beberapa bulan lalu baik melalui kecamatan, kelurahan, maupun lingkungan setempat.
Harapannya, kata dia, kegiatan pembongkaran tidak ada penolakan dari warga setempat karena huntara yang akan dibongkar sudah tidak ditempati sebab KK yang sebelumnya tinggal di sana sudah direlokasi di Rusunawa Bintaro. "Insya Allah, tidak akan terjadi penolakan dari warga sebab mereka sudah pindah ke rusunawa. Namanya juga huntara, jadi tidak bisa ditempati permanen," katanya.
Lebih jauh Alwan mengatakan rencana pembangunan pasar ikan higienis di areal Rusunawa Bintaro menjadi satu kesatuan rencana pembangunan Rusunawa Bintaro nelayan. "Dengan demikian diharapkan nelayan bisa lebih dekat menjual hasil tangkapan dan olahan laut mereka," katanya. Selain itu, lanjutnya, agar keberadaan pasar ikan di Mataram bisa lebih representatif, aman, dan nyaman, sebagai tempat transaksi masyarakat.
Baca juga: Basarnas Jatim kerahkan tim sisir pencarian nelayan tenggelam
Baca juga: Dinas Perikanan Sukabumi fasilitasi nelayan dapat BBM subsidi
Pasar ikan yang ada saat ini di pinggir jalan utama Jalan Saleh Sungkar, menurut dia, kondisinya sudah kurang representatif baik dari sisi bangunan, kawasan sekitar, dan arus lalu lintas. "Kendaraan bongkar muat barang dan kendaraan pembeli seringkali memicu kemacetan arus lalu lintas di kawasan jalur utama menuju objek wisata Senggigi," katanya.
Berita Terkait
Seorang nelayan di Lombok Timur ditemukan tewas di keramba udang
Kamis, 2 Mei 2024 16:53
Polisi tangkap sembilan nelayan bawa bom ikan di perairan Lombok Timur
Rabu, 24 April 2024 12:56
Semua nelayan di Lombok Tengah dilibatkan cari dokter yang hilang di laut
Selasa, 23 April 2024 17:53
Kampung nelayan modern disiapkan di Kota Mataram
Senin, 8 April 2024 11:31
Nelayan Watodiri Lembata jaga keseimbangan laut
Minggu, 7 April 2024 19:26
DKP Mataram menyiapkan program bantuan nelayan tingkatkan kesejahteraan
Minggu, 7 April 2024 7:07
Sebanyak 80 persen nelayan Mataram gunakan alat tangkap ramah lingkungan
Minggu, 7 April 2024 7:00
Info BMKG sebut gelombang tinggi berpotensi terjadi malam ini di laut selatan Banten
Sabtu, 30 Maret 2024 7:31