New York (ANTARA) - Dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah belanja ritel AS untuk Juli meningkat lebih baik dari perkiraan, sementara yuan merosot ke level terendah sembilan bulan setelah bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakan utama.
Penjualan ritel tumbuh 0,7 persen pada Juli, Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa (15/8/2023). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari kenaikan 0,4 persen yang diproyeksikan oleh ekonom Refinitiv dan kenaikan 0,2 persen yang tercatat pada Juni.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,02 persen menjadi 103,2057 pada akhir perdagangan. "Fakta bahwa pasar tenaga kerja masih kuat merupakan dukungan untuk belanja," kata Richard Moody, kepala ekonom di Regions Financial.
Meskipun demikian, Moody memperkirakan belanja konsumen melambat setelah bulan-bulan musim panas dalam kategori seperti perjalanan, hiburan, dan rekreasi. "Hanya ada kekuatan yang begitu lama yang akan bertahan," katanya.
Dolar AS secara singkat melonjak lebih awal dalam perdagangan setelah data sebelumnya turun, dan kemudian pulih. Alex Kuptsikevich, analis pasar senior FxPro, mengatakan bahwa rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve terbaru pada Rabu dapat memberikan petunjuk penting mengenai arah perjalanan, dan kemungkinan besar jalur greenback akan ditentukan pada akhir minggu depan selama simposium Jackson Hole Fed.
Pada akhir perdagangan New York, euro tidak berubah pada 1,0904 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,2705 dolar AS dari 1,2675 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar AS dibeli 145,6500 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,5120 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8788 franc Swiss dari 0,8790 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3492 dolar Kanada dari 1,3469 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8578 krona Swedia dari 10,8109 krona Swedia.
Baca juga: Kurs dolar Amerika Serikat bertahan hampir datar
Baca juga: Dolar AS bertahan landai karena investor tunggu laporan inflasi
Dolar AS juga naik lebih dari 0,5 persen terhadap yuan pasar luar negeri ke level tertinggi sembilan bulan di 7,3307 karena bank sentral China, People's Bank of China (PBoC) memangkas suku bunganya dalam upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang tersendat.