Batang (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus mengintensifkan edukasi pranikah pada para pelajar sekolah madrasah aliyah sebagai upaya mencegah terjadinya kasus pernikahan dini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang Akhmad Farkhan di Batang, Rabu, mengatakan bahwa sebagian besar kasus pernikahan dini terjadi pada anak usia di bawah 19 tahun dengan penyebab beragam di antaranya karena pergaulan bebas.
"Ada sekitar 51 kasus pernikahan dini yang terjadi sejak Januari-Juli 2023. Ya, bisa dikatakan angka kasus pernikahan dini masih cukup tinggi sehingga kami mengajak remaja bisa menghindari pergaulan bebas dan lebih mendekatkan komunikasi dengan keluarga," katanya.
Ia yang didampingi Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Kecamatan Batang Slamet Hasanudin mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya pernikahan dini, pihaknya terus menggencarkan program bimbingan pranikah bagi remaja usia sekolah.
Kegiatan program bimbingan pranikah bagi remaja usia sekolah, kata dia, sebagai strategi untuk meminimalisasi terjadinya pernikahan dini di kalangan pelajar. "Kami berupaya mengedukasi agar para pelajar mampu menghadapi tantangan masa depan dengan menekan angka kasus pernikahan dini tersebut," katanya.
Demikian pula, ia mengimbau pada institusi pendidikan yang berada dalam naungan Kementerian Agama agar ikut mengintensifkan edukasi pada anak didik agar alangkah baiknya jika seseorang remaja harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang sebelumnya melakukan nikah.
Baca juga: Kemenag Bangka Barat imbau calon pengantin mengikuti bimbingan pranikah
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah wajib pastikan bimbingan pranikah untuk calon pengantin
"Persiapan mental jauh lebih penting. Oleh karena itu, kami minta remaja bisa membekali diri dengan kemampuan intelektual yang cukup dengan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi mungkin untuk menunjang kehidupan masa depan," katanya.*
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56