Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua memberikan pelatihan dan pendidikan dasar (Diksar) kepada 50 tenaga sekuriti Orang Asli Papua (OAP) guna mempersiapkan tenaga kerja yang siap dipakai, Senin.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Senin, mengatakan ke 50 tenaga sekuriti tersebut merupakan para pencari kerja yang direkrut dari 25 kelurahan dan 14 kampung di daerah itu. "Ini merupakan angkatan ke dua di mana sebelumnya pada 2022 kami telah melaksanakan pelatihan bagi tenaga sekuriti dengan jumlah yang sama yakni 50 orang," katanya.
Menurut Pekey, pelatihan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Polda Papua dan PT. Soney Raya yang mempunyai mitra kerja dengan berbagai pihak seperti BUMN dan BUMD serta lembaga juga institusi pengguna jasa sekuriti. "Pengalaman pada angkatan pertama pada 2022 tenaga sekuriti yang telah dilatih itu semuanya terserap dalam dunia kerja baik di pemerintahan dan BUMN serta BUMD tidak hanya di Papua tetapi juga di Papua Barat," ujarnya.
Dia berharap dengan dilakukan pelatihan dan pendidikan dasar tenaga sekuriti saat ini juga bisa memenuhi lapangan kerja. "Kami berharap 50 tenaga sekuriti ini juga bisa terserap dalam dunia kerja dan kami akan melakukan kegiatan yang sama pada 2024 karena peluangnya cukup besar," katanya lagi
Dia menambahkan pelatihan sekuriti memiliki dampak yang sangat besar dibandingkan dengan sektor lain sehingga hal itu akan meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura Djoni Naa mengatakan ke 50 sekuriti akan mengikuti pendidikan dasar selama dua pekan.
Baca juga: Peran Gapensi sangat vital dalam pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Jayapura ajak warga peduli terhadap kesehatan
Menurut Naa, kegiatan tersebut menggunakan anggaran otonomi khusus (Otsus) pada 2023 sebesar Rp600 juta, lebih besar dari angkatan sebelumnya yang sebesar Rp400 juta. "Ada penambahan anggaran tetapi bukan untuk kuota, namun kepada perlengkapan peserta sekuriti yang mengikuti pendidikan dasar sehingga mereka selesai mengikuti pendidikan maka semua perlengkapan sudah tersedia," katanya.
Dia menambahkan 50 tenaga sekuriti itu meliputi 48 laki-laki dan dua perempuan dengan total peserta dari angkatan pertama dan ke dua berjumlah 100 orang.*