Bantul dapat alokasi Danais Rp1,6 miliar pengembangan potensi desa

id Padat karya ,Pengembangan potensi desa ,Dinas Tenaga Kerja

Bantul dapat alokasi Danais Rp1,6 miliar pengembangan potensi desa

Kegiatan padat karya infrastruktur di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta . ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2023 memperoleh alokasi anggaran dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY sebesar Rp1,6 miliar untuk kegiatan padat karya pengembangan potensi desa.

"Tahun ini kita pertama kali mendapatkan alokasi Danais untuk padat karya pengembangan potensi desa di sebanyak 30 lokasi, dengan total dana sekitar Rp1,6 miliar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan, kegiatan padat karya atau pembangunan fisik dengan melibatkan tenaga kerja masyarakat lokal untuk pengembangan potensi desa ini sudah berjalan sejak awal September, setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi dan rencana kerja.

"Dan ini sudah proses pelaksanaan fisik di lokasi sampai 12 hari ke depan, mudah mudahan bisa selesai dengan lancar. Jadi sudah pelaksanaan fisik, sudah proses identifikasi, sosialisasi dan sebagainya sudah terlaksana," katanya.

Pihaknya berharap melalui kegiatan padat karya pengembangan potensi desa itu, selain dapat memberikan lapangan pekerjaan meski sementara bagi masyarakat penganggur, juga mengangkat potensi dan meningkatkan akses ekonomi desa.

Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan padat karya infrastruktur sebelumnya atau yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul murni dan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemda DIY pada tahun 2023 sudah selesai semua di sekitar 360 lokasi.

Pembangunan infrastruktur berupa jalan cor blok yang menghubungkan antar pedukuhan dan sebagian pembukaan jalan baru, kemudian ada saluran drainase dan talut.

"Kalau evaluasi yang kita lakukan terhadap padat karya secara berulang ulang setiap kali pelaksanaan kegiatan, dan mungkin dari sisi pengerjaan itu memang lebih efektif kalau nantinya akan kita kerjakan secara bertahap, tidak serentak," katanya.

Dia mengatakan, sedangkan kalau dari sisi masyarakat yang menerima program padat karya tentunya sangat memberikan apresiasi kepada pemerintah baik Pemkab Bantul maupun Pemda DIY, karena bisa membantu mereka tetap produktif meskipun pekerjaan yang dilakukan hanya beberapa hari.

Baca juga: Pemerintah desa dituntut cermat kelola dana desa
Baca juga: Balon presiden Muhaimin Iskandar janjikan dana desa Rp5 miliar


"Karena di masa kemarin pandemi COVID-19, dan di masa sekarang resesi ekonomi global banyak saudara kita yang mungkin kehilangan pekerjaan, sehingga kita bisa membantu saudara yang terkena dampak akibat resesi ekonomi global maupun usaha mereka yang terhenti," katanya.