NTB siapkan insentif bagi guru daerah terpencil

id Instentif Guru

NTB siapkan insentif bagi guru daerah terpencil

Guru relawan Musmuliadi mengajar anak muridnya di SD filial Dusun Semokan Ruak, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB. (Foto Antara) (1)

"Kita akui persoalan guru ini selalu menjadi masalah bagi dunia pendidikan di NTB"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi mengusulkan agar pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota dapat mengalokasikan anggaran untuk insentif bagi guru-guru di daerah terpencil.

"Kalau masalahnya guru lebih suka mengajar di kota, karena dianggap lebih terjamin. Tentu pemerintah daerah perlu menyiapkan insentif kepada guru yang mengabdi di daerah terpencil, meski sebetulnya insentif itu sudah ada diberikan pemerintah pusat," kata Gubernur di Mataram, Selasa.

Menurut Gubernur, selama ini pemerataan guru di kota dengan di daerah terpencil selalu menjadi masalah. Karena ketidakmerataan antara jumlah guru di kota dengan daerah terpencil.

"Kita akui persoalan guru ini selalu menjadi masalah bagi dunia pendidikan di NTB. Karena ada daerah yang infrastrukturnya sudah lengkap pesebaran gurunya relatif merata, tetapi di sisi lain ada daerah yang sama sekali pesebaran gurunya tidak merata," katanya.

Ia menuturkan, kalau guru cukup apalagi berlebih, tentu proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar. Tetapi kalaupun jumlahnya banyak, tetapi kompetensinya pun tidak sesuai juga tidak baik. Oleh karena itu, terus diupayakan untuk mendorong para guru bertugas di daerah terpencil

"Nanti setelah ini akan kita koordinasikan bersama Dikpora, kabupaten/kota, termasuk KONI NTB untuk membicarakan insentif tersebut," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB Rosiadi Sayuti tidak memungkiri umumnya guru yang sudah mengabdi di daerah terpencil begitu diangkat menjadi PNS banyak yang meminta pindah ke daerah yang tidak terpencil, sehingga yang tersisa hanya kepala sekolah.

"Itulah sebabnya pemerintah membuat ada insentif khusus bagi guru-guru di daerah terpencil dengan nilai sebesar gaji pokoknya atau dua kali lipat dari gaji pokok. Tetapi itu pun rupanya tidak mempan, karena masih saja banyak guru yang pindah," jelasnya.

Untuk mencegah itu, kata Rosiadi, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sedang menyusun draf peraturan gubernur (Pergub) untuk memberikan tambahan insentif bagi guru di daerah terpencil. Sehingga dengan demikian mereka diharapkan bisa betah mengajar di tempat itu.

"Para guru yang mengabdi di daerah tertinggal banyak berada di wilayah Bima dan Sumbawa. Di mana ketersediaan sarana dan prasaranannya tidak lengkap. Sedangkan, di Pulau Lombok sulit mencari daerah terpencil, kecuali di Pulau Maringkik Kabupaten Lombok Timur," ujarnya. (*)