Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyebutkan 137 hewan ternak jenis sapi di daerah itu dinyatakan sembuh dari penyakit Jembrana. "Jumlah ternak yang terjangkit Jembrana di daerah ini sebanyak 275 ekor, sebanyak 137 ekor sembuh, 14 mati dan dipotong paksa, dan sisa kasus 134 ekor," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyuni di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan terkait kasus Jembrana di daerah itu sejak bulan Januari hingga Agustus 2023 dari petugas peternakan dan kesehatan hewan yang tersebar di pusat kesehatan hewan di daerah itu.
Menurutnya, kemungkinan jumlah hewan ternak yang terjangkit penyakit Jembrana di daerah ini lebih banyak dari data yang disampaikan oleh petugas karena masyarakat tidak melaporkan hewan ternaknya yang terserang penyakit ini.
Terhadap hewan ternak yang masih sakit, ia mengatakan petugas peternakan dan kesehatan hewan rutin memberikan pengobatan sampai hewan ternak tersebut sembuh dari penyakit tersebut.
Sementara itu, pihaknya saat ini melakukan pengambilan sampel darah sapi untuk mendeteksi dini hewan ternak yang terjangkit penyakit Jembrana agar dilakukan penanganan segera. "Kita mengambil sampel darah sebanyak 660 hewan ternak yang tersebar di 12 kecamatan daerah ini," ujarnya.
Dinas Pertanian setempat melibatkan puluhan petugas peternakan dan kesehatan hewan di tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) untuk mengambil sampel darah hewan ternak. Ia mengatakan, instansi mengambil sampel darah hewan ternak di daerah ini selain mendeteksi dini penyakit Jembrana, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Baca juga: Belu NTT menyalurkan bantuan ternak bagi 13 kelompok tani
Baca juga: Pemberian vitamin jaga kesehatan ternak di musim kering
Namun, dari tiga jenis penyakit yang menyerang hewan ternak, dua penyakit PMK dan LSD masih bisa dilihat secara kasat mata ciri-ciri penyakit ini. Pengambilan sampel darah hewan ternak di daerah ini selain untuk mendeteksi dini penyakit Jembrana, PMK, dan LSD, termasuk melihat tingkat efektivitas pemberian vaksin. "Sampel darah hewan ternak dikirim ke Balai Veteriner Lampung, setelah itu pihak balai mengirimkan hasil uji laboratorium ke daerah ini," demikian Diana.*