Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi dengan DPR RI dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menyelenggarakan workshop evaluasi pengelolaan keuangan dan pembangunan desa untuk mewujudkan pengelolaan dan desa yang akuntabel.
Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara, Danny di Tanjung , Kamis mengatakan, pemerintah desa merupakan lini terdepan dalam pelayanan pemerintahan dan pemberdayaan kepada masyarakat serta menjadi tonggak utama keberhasilan program pemerintah.
"Memajukan desa adalah upaya mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 pemerintah desa di Lombok Utara telah mengelola anggaran sebesar Rp 626.462.873.079 yang terdiri dari dana desa sebesar Rp 3367.607.020.000, dana bagi hasil pajak dan retribusi sebesar Rp217.125.177.900, alokasi dana desa sebesar Rp43.730.675.179.
"Pengelolaan keuangan yang baik telah menjadi tekad Pemerintah Kabupaten Lombok Utara yang secara teknis diterapkan melalui pengelolaan keuangan yang baik, profesional, transparan dan akuntabel, semuanya itu merupakan suatu keharusan dalam pencapaian koridor pemerintahan yang ideal," katanya.
Desa memiliki ruang yang luas untuk dapat berkembang menjadi desa maju dan mandiri dengan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa.
“Pemerintah daerah memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini oleh Perwakilan BPKP untuk memberikan pemahaman yang utuh terkait tata kelola keuangan desa," katanya.
"Pesan saya agar para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan workshop dengan serius sehingga menghasilkan outputnya yang baik dan maksimal serta mampu diterapkan di desa masing-masing," katanya.
Sementara itu Anggota Komisi XI DPR RI Hj Wartiah menyampaikan bahwa pencapaian dana desa semakin baik ditunjukkan oleh berbagai indikator pembangunan di pedesaan, penurunan angka kemiskinan pasca pandemi dan terbuka nya lapangan kerja baru.
Hal itu dapat dibuktikan dalam 5 tahun terakhir, serapan tenaga kerja, dana desa naik hingga 4 kali lipat, selain itu menurunnya penduduk miskin di pedesaan menjadi 14,1 juta mengalami pengurangan sebanyak 3,84 juta jiwa.
"Alokasi dana desa sebesar Rp71 triliun atau mencapai 8,2 persen dari total dana transfer daerah," katanya.
Berita Terkait
Inspektorat Lombok Tengah menggelar pengawasan keuangan desa dan kelurahan
Senin, 25 September 2023 13:34
Komisi III DPR RI meminta kepolisian tingkatkan pengawasan dana desa
Jumat, 21 Februari 2020 23:09
Kejati NTB gandeng BPKP audit dugaan korupsi dana KUR BSI
Kamis, 28 Maret 2024 17:10
Polresta Mataram serahkan data audit kasus korupsi masker COVID-19 ke BPKP
Senin, 26 Februari 2024 16:31
Kerugian dalam korupsi dana KUR BRI di Mataram bertambah jadi Rp2,2 miliar
Selasa, 20 Februari 2024 18:38
Kejati NTB ungkap hasil koordinasi BPKP terkait korupsi aset LCC Lombok Barat
Senin, 22 Januari 2024 16:48
Kejari Mataram kantongi hasil audit kasus dugaan korupsi dana KUR
Senin, 18 Desember 2023 16:58
Titipan royalti PT AMG ke Dinas ESDM NTB tidak masuk audit
Senin, 4 Desember 2023 19:54