Global jajaki investasi tambang di Bima

id Tambang Bima

Global jajaki investasi tambang di Bima

Ilustrasi - Seorang pekerja di lokasi tambang PT Newmont Nusa Tenggara, di Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. (1)

"Dalam upaya pengelolaan tambang, kami belajar dari masa lalu dan mendalami kultur masyarakat"

Bima (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Global Metro Nusantara menjajaki investasi di sektor tambang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang memiliki kekayaan sumber daya alam.

Komisaris Utama PT Global Metro Nusantara Suharyadi di Bima, mengatakan minat berinvestasi tersebut sesuai dengan visi perusahaannya yakni bagaimana memanfaatkan sumber daya alam sektor tambang untuk kesejahteraan masyarakat.

"Dalam upaya pengelolaan tambang, kami belajar dari masa lalu dan mendalami kultur masyarakat dengan melihat potensi yang ada," katanya.

Sehubungan dengan rencana berinvestasi tersebut, kata dia, pihaknya telah membuka komunikasi dengan elemen dan jaringan masyarakat, seperti mahasiswa yang berasal dari lokasi tambang.

Bila ada sinergi maka semua rencana akan berjalan sesuai harapan untuk mencapai kemaslahatan.

Sosialisasi keberadaan perusahaan, kata Suharyadi, dilakukan melalui pendekatan aspek sosial dan kemasyarakatan sejak dua tahun yang lalu.

Agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik harus ada sinergi antara pemerintah dengan perusahaan di lingkungan tambang .

"Berkaitan dengan hal itu, saya ingin membangun harmonisasi dengan pemerintah dan masyarakat sekitar lokasi tambang," ujarnya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembanguna Sekretariat Daerah Bima Muzakkir, mengatakan pascapelaksanaan pemilihan kepala daerah damai beberapa bulan lalu, kontak bisnis termasuk sektor pertambangan dan pertanian mengalami peningkatan.

Menurut dia, investasi merupakan bagian penting dari upaya pertumbuhan ekonomi. Tantangannya adalah bagaimana komponen pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan investasi ini terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Hal ini penting sebab bila hanya mengharapkan dana pembangunan dari APBD maka pertumbuhan akan sulit dicapai," katanya. (*)


Editor: Awaludin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.