Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra meminta semua jajaran pemerintah daerah di kabupaten/kota mengantisipasi cuaca ekstrem menjelang awal musim hujan yang menurut prakiraan BMKG akan tiba pada bulan November.
“Kepada bupati dan wali kota se-Bali untuk selalu menyiapkan semua potensi dan sumber daya penanggulangan bencana akibat cuaca ekstrem yang tersedia di wilayah masing-masing, termasuk juga aktivasi call center penerimaan pengaduan dari masyarakat terkait kejadian bencana akibat cuaca ekstrem,” kata Dewa Made Indra di Denpasar, Senin.
Hal itu disampaikan Dewa Indra melalui Surat Nomor: B.360/9339/KL/BPBD yang ditujukan kepada bupati/wali kota se-Bali, di mana selain pemerintah daerah, arahan ini turut ditujukan kepada masyarakat agar dapat melakukan upaya-upaya pencegahan banjir.
“Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air seperti got, selokan, sungai, dan danau, dan melakukan upaya pembersihan saluran air agar di saat musim hujan tidak terjadi banjir,” katanya.
Selain banjir, menurutnya yang perlu diwaspadai saat musim hujan di Pulau Dewata adalah bahaya tanah longsor, sehingga penting bagi masyarakat maupun pemerintah kabupaten/kota melakukan pemangkasan pohon yang rawan agar tidak tumbang dan membahayakan warga.
Sesuai dengan prakiraan cuaca dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar yang menyampaikan bahwa awal musim hujan di Bali akan terjadi pada pertengahan November.
Dewa Made Indra juga memperingatkan masyarakat agar selalu memperhatikan peringatan dini. Selain dari pemerintah daerah setempat, informasi-informasi seputar kewaspadaan dan kondisi terhadap cuaca ekstrem juga disampaikan oleh BBMKG Wilayah III Denpasar, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya.
Perkiraan awal musim hujan bervariasi di setiap wilayah di Bali, seperti wilayah Kabupaten Buleleng bagian tengah dan selatan, Kabupaten Jembrana bagian utara dan timur, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem bagian barat dan selatan, serta Kabupaten Badung bagian utara dan tengah awal musim hujannya diperkirakan terjadi pada pertengahan hingga akhir November 2023.
Sementara Kabupaten Buleleng bagian tengah dan timur serta Kabupaten Karangasem bagian utara dan tengah akan terjadi pada awal Desember 2023.
Baca juga: Warga waspadai "head stroke" dampak cuaca panas ekstrem
Baca juga: Suhu udara Kota Semarang capai 37-38 derajat Celcius
“Wilayah Buleleng bagian utara, Kabupaten Badung bagian selatan, Kota Denpasar dan Kabupaten Klungkung diperkirakan terjadi pada pertengahan Desember 2023, dan wilayah Kabupaten Jembrana bagian barat, Kabupaten Buleleng bagian barat serta Pulau Nusa Penida awal musim hujan diperkirakan baru terjadi di akhir Desember 2023,” kata Sekda Dewa Indra.
Berita Terkait
DPRD Bali setuju perubahan bentuk hukum PT Jamkrida
Selasa, 29 Oktober 2024 6:08
Proyeksi nilai pungutan wisman 2025 sudah sesuai situasi
Kamis, 24 Oktober 2024 19:26
Satpol PP Bali periksa FINNS soal atraksi kembang api
Sabtu, 19 Oktober 2024 5:49
Badung-Pemprov Bali perkuat sinergi dalam penerimaan pajak
Rabu, 16 Oktober 2024 6:08
Satpol PP Bali minta partai politik turunkan APS
Selasa, 1 Oktober 2024 7:35
Bali meraih penghargaan Anindhita Wistara Data
Minggu, 29 September 2024 5:20
Pj Gubernur Bali: Pegiat seni moderen dan digital Bali rawat ruang pembangunan
Rabu, 21 Agustus 2024 6:40
Sekda Bali telepon Pemkab Tabanan buntut konten guru eksploitasi siswi SMP
Rabu, 21 Agustus 2024 6:26