BPBD Bantul Yogyakarta menyebut alat EWS detektor banjir terpasang di lima titik

id EWS banjir ,BPBD Bantul ,Sungai Oya Pengkol ,Antisipasi musim hujan

BPBD Bantul Yogyakarta menyebut alat EWS detektor banjir terpasang di lima titik

Sungai Oya di wilayah Pengkol, Sriharjo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang rawan banjir atau meluap pada musim hujan dengan intensitas tinggi. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebut alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini detektor banjir telah terpasang di lima titik kawasan sungai yang rawan banjir atau meluap ketika musim hujan.

"Terkait EWS banjir ini BPBD hanya punya sedikit, baru lima titik. Karena itu kami BPBD apresiasi atas EWS dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pundong melalui prestasi dan kreativitas karya siswa," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto usai pemasangan EWS detektor banjir di tepi Sungai Oya, Imogiri, Bantul, Rabu.

Dia mengatakan lima titik yang telah dipasang EWS detektor banjir itu antara lain di sekitar Jembatan Kedung Jati, Imogiri, kemudian Jembatan Karang Gayam, selanjutnya di wilayah Jembatan Kiringan Jetis, dan Jembatan Dzikrul Ghofilin, serta di wilayah Jembatan Benyo.

Oleh karena itu, kata dia, dengan pemasangan EWS baru sumbangan pelajar berprestasi di tepi Sungai Oya, Pedukuhan Pengkol, Kelurahan Sriharjo tersebut, menambah jumlah alat peringatan dini banjir di wilayah Bantul yang rawan banjir saat musim hujan.

Dengan pemasangan alat deteksi banjir yang dilengkapi sistem peringatan dini kepada masyarakat berupa sirene tersebut, kata dia, akan sangat membantu masyarakat dalam mitigasi bencana atau mengurangi risiko bencana ketika terjadi banjir luapan sungai.

"EWS ini sangat membantu. Apalagi akhir November itu musim hujan di daerah Bantul. Kalau kemarau panjang seperti saat ini dikhawatirkan ketika musim hujan terjadi akumulasi hujan, sehingga hujannya deras dan menyebabkan banjir seperti pada tahun 2017," katanya.

Sementara itu Kepala Balai Pendidikan Menengah Bantul Ismunardi mengatakan alat EWS detektor banjir di Pedukuhan Pengkol itu merupakan bentuk dedikasi sekolah kepada masyarakat, terutama di daerah rawan bencana.

"Jadi, SMK diharapkan jadi salah satu lembaga pendidikan yang anak-anaknya mempunyai kemampuan untuk berkarya dan berwirausaha, kemampuan bekerja, dan tidak menutup kemungkinan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah memberikan apresiasi para siswa SMK yang telah berkreasi dan berinovasi serta mengembangkan potensi potensi yang ada melalui EWS detektor banjir.

Baca juga: BPBD Lombok Tengah masih menerima permintaan bantuan air bersih
Baca juga: BPBD siaga meski TPA Rawa Kucing Tangerang sudah aman


"Dengan ini kami bisa mengetahui lebih awal seandainya terjadi banjir. Kami tidak berharap itu terjadi, tapi usaha preventif merupakan hal penting, karena kami juga ada prosedur bagaimana melakukan mitigasi bencana ketika akan terjadi sesuatu yang membahayakan," katanya.