Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kabupaten Jember, Jawa Timur meluncurkan program pengembangan ekosistem keuangan Inklusif (EKI) di Desa Wisata Adat Arjasa untuk mendongkrak pertumbuhan sektor ekonomi di desa setempat.
"Desa Wisata Arjasa menjadi desa percontohan dalam program EKI, sehingga diharapkan ada percepatan peningkatan inklusi dan literasi keuangan di masyarakat Desa Arjasa," kata Kepala OJK Jember Hardi Rofiq Nasution di Desa/Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Rabu.
Program EKI memadukan pengembangan antara optimalisasi aspek Desa Wisata 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) dengan pengembangan melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan, soft skill dan hard skill, serta digitalisasi sistem pembayaran.
"Program itu diharapkan dapat mendorong aktivitas-aktivitas ekonomi yang baru dan berkelanjutan terkait pengelolaan desa wisata oleh beragam kelompok masyarakat di sekitar Desa Wisata Arjasa," tuturnya.
Sebagai upaya meningkatkan akses keuangan masyarakat di pedesaan, lanjut dia, OJK Jember meluncurkan implementasi ekosistem keuangan inklusif di Desa Arjasa dan desa tersebut menjadi percontohan program EKI di Jember.
"Kami berharap UMKM nya bisa naik kelas. Produksi dan penjualannya juga meningkat, sehingga kami akan mendukung dengan menyediakan alat pembayarannya seperti QRIS," katanya.
Desa Arjasa dipilih sebagai desa percontohan EKI di Jember karena memiliki potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata dan memiliki kerajinan yang bahan bakunya dari desa setempat, dan memiliki budaya lokal yang dapat menjadi magnet pariwisata.
Program tersebut dapat mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan mengoptimalkan potensi yang ada di pedesaan, yaitu potensi alam, budaya, sosial, dan finansial dengan ketersediaan akses keuangan dari berbagai sektor jasa keuangan seperti perbankan.
Baca juga: OJK mulai bangun kantor di IKN tahun 2024
Baca juga: Target inklusi keuangan 2024 jadi PR bersama di Surakarta
Sementara Direktur BUMDes Citra Mandiri di Desa Arjasa, Rizal Firmansyah mengatakan desa tersebut menjadi pilot project untuk EKI, sehingga diharapkan literasi keuangan dan digitalisasi sistem pembayaran juga berjalan maksimal.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56