Disdag Mataram menggelar pasar rakyat stabilkan harga

id pasar rakyat mataram

Disdag Mataram menggelar pasar rakyat stabilkan harga

Kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan  Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat di Getap Kecamatan Cakranegara, Selasa (28/11-2023). (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

Mataraam (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan pasar rakyat sebagai upaya untuk stabilkan harga berbagai kebutuhan pokok di kota ini.

"Pelaksanaan pasar rakyat di Getap Kecamatan Cakranegara hari ini (Selasa 28/11), merupakan tahap kedua dan kami jadwalkan selama tiga hari ke depan," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Selasa.

Berdasarkan jadwal setelah di Getap, kegiatan pasar rakyat pada Rabu (29/11) dilaksanakan di Tabako Sukaraja, Kecamatan Ampenan, dan terakhir di Lapangan Karang Genteng, Kecamatan Mataram pada Kamis (30/11).

Menurut dia, kegiatan pasar rakyat digagas karena melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga.

Seperti harga beras yang mencapai Rp14.500-Rp15.000 per kilogram atau di atas HET beras premium Rp13.900 per kilogram, gula pasir Rp18.500 per kilogram, cabai rawit Rp70.00 per kilogram, minyak goreng, telur telur Rp55.000 per 30 butir dan komoditas pertanian lainnya.

Sementara harga di pasar rakyat untuk beras medium dijual sesuai HET Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp16.000 per kilogram, minyak goreng Rp14.000 per liter, cabai Rp60.000 per kilogram, telur Rp45.000 per 30 butir.

"Ada selisih harga harga di pasar rakyat dengan di pasar tradisional sekitar Rp1.000 hingga Rp10.000," katanya.

Dikatakan, dalam kegiatan pasar rakyat tersebut pihaknya melibatkan sekitar 35-40 distributor bahan pokok termasuk ritel modern.

Pengusaha ritel modern juga membawa gula dan beras jenis premium dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET), sehingga masyarakat bisa membuktikan bahwa masih ada beras premium yang dijual sesuai HET.

"Harga beras premium di pasar yang mencapai Rp15.000-Rp16.000 per kilogram adalah beras lokal, namun masih banyak beras premium merek luar yang harganya sesuai HET," katanya.

Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) yang memiliki petani binaan dari seluruh wilayah di NTB. Baik itu untuk cabai, bawang, dan hortikultura lainnya.

"Dengan demikian harga cabai dan hortikultura lainnya bisa dijual murah. Kita juga libatkan Dinas Pertanian untuk pasar tani," katanya.

Dia berharap kegiatan pasar rakyat yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Lebih jauh Sri mengatakan, berdasarkan hasil pantauan dan evaluasi dalam kegiatan pasar rakyat tahap pertama yang dilaksanakan Selasa (14/11)-Kamis (16/11) di tiga kecamatan yakni Kecamatan Ampenan, Sandubaya dan Selaparang, antusias warga cukup tinggi.

"Dalam sehari rata-rata transaksi yang terjadi mencapai di atas Rp90 juta," sebutnya.