Mataram (Antara NTB) - Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata Hesti Reko Astuti mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi pariwisata paling komplet di Indonesia.
"Mulai wisata alam, budaya, hingga kesenian. Terlebih lagi budaya yang kental dengan multi etnis dan masih alami, meski ada sebagian yang sudah diakulturasi," kata Hesti Reko Astuti di sela-sela acara pembukaan Bulan Budaya Lombok-Sumbawa (BBLS) 2016 di Mataram, Kamis.
Hesti menjelaskan, meski NTB memiliki potensi wisata paling komplet, namun jika tidak dipelihara dan dikemas dengan baik, maka akan merugikan daerah ini.
"Tradisi itu harus terus dilestarikan dan dikreasikan. Karena, jika tidak, tidak akan menarik," ucapnya.
Ia menambahkan, jika sudah mendapat kreasi dan dilestarikan, maka dengan sendirinya akan mendatangkan wisatawan. Karena itu, semua pihak harus terlibat. Terutama, pemerintah daerah dan pengusaha.
"Semua harus terlibat, para pelaku industri pariwisata, pemerintah daerah, dan masyarakat," jelasnya.
Menurut dia, potensi pariwisata NTB perkembangannya selalu menggembirakan. Bahkan, NTB saat ini memiliki potensi wisata halal yang luar biasa.
"Ini tentunya bisa dijadikan daya tarik wisatawan," ujarnya.
Kementerian Pariwisata, ujar Hesti, memiliki komitmen dan mengapresiasi daerah yang menyelenggarakan "event" pariwisata di daerahnya.
Terlebih lagi NTB yang pada tahun ini menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3 juta orang baik mancanegara maupun nusantara.
"Pemerintah sendiri menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 12 juta orang dari mancanegara.
Karena itu, pihaknya berharap pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata ikut terlibat dalam kegiatan penyelenggaraan pariwisata. (*)