Tiga desa di Lombok Tengah menjadi percontohan roadmap penurunan stunting

id Roadmap penurunan stunting ,Lombok Tengah ,NTB

Tiga desa di Lombok Tengah menjadi percontohan roadmap penurunan stunting

Wakil Bupati Lombok Tengah, Provinsi NTB, HM Nursiah (Tengah) saat membuka acara uji publik penyusunan roadmap penurunan stunting di Praya, Rabu (27/12/2023). (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemkab Lombok Tengah bersama lembaga Transfrom melakukan diseminasi publik roadmap dokumen pencegahan dan penurunan stunting di tiga desa yang menjadi percontohan di 2023.

"Tiga desa yang dijadikan percontohan itu Desa Ganti Kecamatan Praya Timur, Jelantik Kecamatan Jonggat dan Desa Menemeng Kecamatan Peringgerata," kata Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah saat membuka acara tersebut di Praya, Rabu.

Dengan adanya dokumen roadmap pencegahan dan penurunan stunting ini diharapkan akan menjadi pedoman juga bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaksimalkan penurunan stunting. Meski saat ini angka kasus stunting di daerah tersebut sudah 13,34 persen atau lebih rendah dari target nasional yang 14 persen pada 2024 mendatang.

“Dokumen roadmap ini merupakan peta jalan untuk pencegahan dan penurunan stunting. Karena dokumen roadmap ini berisi tentang bagaimana program kegiatan hingga keterlibatan berbagai stakeholder," katanya

Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan stunting dan bisa mencapai target dengan roadmap itu. Dokumen roadmap itu sangat penting, karena tanpa roadmap disinyalir nantinya berbagai program tidak akan bisa berjalan maksimal.

"Saat ini baru tiga desa yang memiliki roadmap, pemerintah daerah akan menindaklanjuti dengan pembuatan roadmap di desa lainnya dengan pembuatan Peraturan Bupati (Perbup)," katanya

“Insya Allah di desa lain akan ada pengembangan untuk pembuatan dokumen roadmap, karena ini penting untuk bagaimana melakukan pencegahan dan penurunan stunting," katanya.

Sementara itu, Manager Program Winer Transfrom, Mukhtar mengatakan saat ini sudah ada draf dokumen roadmap yang sebelumnya sudah melalui berbagai tahapan penyusunan mulai dari studi dokumen hingga melakukan Focus Discusion Grup (FGD) di masing- masing desa. Sehingga hasil studi dokumen dan FGD inilah yang kemudian disusun menjadi naskah draf dokumen.

“Karena dokumen ini milik desa maka draf-nya kami kembalikan ke desa untuk kemudian mereka pelajari kembali," katanya.

Baca juga: Sedikitnya ditemukan 851 kasus anak stunting di Kota Jayapura
Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Mataram terapkan program orang tua asuh


Kemudian saat ini dilakukan desiminasi untuk membuka bersama roadmap pencegahan dan penurunan stunting sehingga didorong menjadi inovasi daerah dan Pemkab Lombok Tengah menyambut baik. Dokumen roadmap pencegahan dan penurunan stunting ini hanya ada di Lombok Tengah dan Mataram.

"Kita jadikan tiga desa sebagai pilot project atau uji coba dan ini menarik karena akan bisa menjadi inovasi daerah untuk dijadikan dokumen dengan cakupan yang lebih luas,” katanya.*