Jakarta (ANTARA) - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa Istana tidak ada kebijakan yang mengatur untuk membatasi kegiatan dan interaksi antara masyarakat dengan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan Ari itu merespons soal dugaan intimidasi atau kekerasan yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kepada warga sipil yang membentangkan spanduk saat Presiden Joko Widodo hendak menghampiri masyarakat di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (30/1).
"Kalau ketemu dengan masyarakat sangat dekat sekali menyapa, bahkan kita lihat apa pun bisa terjadi di dalam interaksi itu. Bahkan masyarakat bisa menitipkan sesuatu kepada Presiden itu terjadi, memberikan keluhan kepada Presiden tentang situasi apakah itu di daerahnya ada persoalan itu disampaikan secara langsung kepada Presiden. Itu situasi bagaimana cara presiden merespons masyarakat," kata Ari saat ditemui awak media di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu.
Adapun Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (30/1), dan rombongan Presiden melintas di depan Pasar Argosari. Iring-iringan presiden itu direkam oleh warga dan videonya dibagikan di beberapa media sosial.
Dalam video itu, nampak mobil yang diduga ditumpangi Jokowi berhenti di dekat kerumunan warga di depan Pasar Argosari. Kemudian, seorang warga mendekati kerumunan yang diduga dihampiri Jokowi. Ia membentangkan spanduk bertuliskan "Selamat Datang Bapak Jokowi. Kami Sudah Pintar, Kami Pilih Ganjar!".
Tidak lama, dua orang yang diyakini aparat mendekati warga laki-laki yang membentangkan spanduk itu dan membawanya jauh dari kerumunan. Menanggapi hal itu, Ari menjelaskan bahwa pengamanan Presiden merupakan hal yang sering terjadi dalam kunjungan kerja. Pengamanan terhadap Presiden dilakukan sebagai tindakan preventif yang dijalankan oleh pihak-pihak struktur teritorial, yakni dari kodim maupun korem.
Baca juga: Pembangunan Istana Negara dan kantor presiden di IKN capai 54,7 persen
Baca juga: Mahfud Md: Saya akan pamit baik-baik ke Presiden Jokowi
Di sisi lain, Presiden juga tidak merasa terganggu saat menyapa masyarakat ada teriakan yang mendukung salah satu pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Menurut Ari, Presiden sangat terbuka untuk berinteraksi dan menyapa masyarakat.
"Ini bagian dari cara Presiden berinteraksi dengan masyarakat secara terbuka. Walaupun ada teriakan pasangan calon atau upaya untuk memobilisasi di pinggir jalan meneriakkan pasangan calon dengan 'settingan' tertentu, saya kira Presiden sama sekali tidak terganggu," kata Ari.
Berita Terkait
Keamanan Presiden prioritas tertinggi
Senin, 15 Juli 2024 5:25
Mayjen TNI Rafael Granada Baay jabat Komandan Paspampres
Selasa, 28 Februari 2023 7:55
Psikolog Forensik sebut kasus asusila Paspampres berjenis "relabelling"
Sabtu, 10 Desember 2022 7:00
Panglima TNI: Perwira Paspampres pemerkosa prajurit pasti dipecat
Kamis, 1 Desember 2022 23:39
Seorang Paspampres minta maaf usai pemukulan terhadap warga Solo
Jumat, 12 Agustus 2022 20:12
7 meninggal dan 20 selamat, tabrakan speedboat rombongan Paspampres dan masyarakat di Sungai Sebangau
Selasa, 10 Maret 2020 8:11
Lauren Gunawan, Paspampres Amerika Serikat keturunan Indonesia
Minggu, 28 Juli 2019 12:34
Lima penganiaya TNI dan Paspamres berhasil dibekuk
Jumat, 14 Desember 2018 17:08