Jakarta (ANTARA) - Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) mendukung calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) menggencarkan cakupan air bersih dan sanitasi dalam visi misi mereka.
"Beranikah nanti pemerintahan yang akan datang mau siapapun yang terpilih bisa menganggarkan dua sampai tiga persen APBN APBD," kata Ketua Perpamsi Lalu Ahmad Zaini dalam dialog terbatas 'Program Air Minum dan Sanitasi Capres Cawapres 2024' di Jakarta, Kamis.
Lalu menegaskan negara harus hadir dalam penyediaan air minum sebagai urusan kebutuhan pokok. Terlebih, kebutuhan air bersih sangat berkesinambungan dengan sanitasi hingga kesehatan yang berdampak luas pada masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mengamanatkan 100 persen akses air minum layak, termasuk 15 persen akses air minum aman, serta 30 persen akses air minum perpipaan.
Maka dari itu, Lalu berharap jika pemerintah bersedia menganggarkan lebih untuk air bersih dipastikan target itu selesai pada 2024.
"Saya yakin urusan air minum ini akan jauh lebih cepat selesainya karena apa kita bicara tentang anggaran pendidikan, anggaran kesehatan, anggaran desa," jelasnya.
Selain itu, dia juga berharap ke depannya masalah air bersih di Indonesia bisa berada di bawah naungan badan regulator yang terbentuk nantinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa air minum telah menjadi tugas semua pihak untuk berkolaborasi. Begitu pula siapapun presidennya nanti harus bisa mengakomodir hal tersebut.
Lalu menegaskan bahwa urusan air minum merupakan urusan semua pihak. Semua pihak perlu berkolaborasi dan duduk bersama.
"Harus kolaborasi, semuanya enggak bisa juga sektoral. Jadi kita dengan Kementerian pu nya belum lagi dengan permasalahan di daerah itu yang kita coba jadi harus duduk bersama," katanya.
Baca juga: Akses air bersih di Gaza jadi 'masalah hidup dan mati'
Baca juga: Serangan Israel berlanjut, warga Gaza tak mendapat air bersih
Dialog tersebut mengundang Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Nasional 01 (Anies-Muhaimin) Amin Subekti, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional 02 (Prabowo-Gibran) Muhammad Sirod, dan Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional 03 Heru Dewanto.