Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Inspektur Jenderal Polisi Raden Umar Faroq memastikan bahwa 7.629 personel gabungan siap mengamankan hari pencoblosan pada puncak kontestasi Pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
"Pada intinya, kami sudah siap melakukan pengamanan. Kini kami mulai merencanakan personel yang akan bertugas nanti pada H-2 pencoblosan," kata Irjen Pol. Umar Faroq di Mataram, Senin.
Kapolda NTB memastikan kesiapan personel gabungan tersebut usai menggelar apel pasukan pengamanan Pemilu 2024 di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram.
Kapolda NTB bersama pejabat daerah mengecek seluruh kesiapan personel maupun sarana dan prasarana pendukung kelancaran kegiatan pemilihan umum.
Baca juga: Polda NTB memberikan atensi daerah rawan konflik sosial pemilu 2024
Baca juga: Polda NTB berkoordinasi Bawaslu terkait jadwal kampanye terbuka
Untuk 7.629 personel gabungan ini berasal dari TNI dan Polri. Dari kalangan Polri, ditugaskan 7.352 personel yang berasal dari Polda NTB dan jajaran polres tiap kabupaten/kota.
"Personel kami nantinya akan bertugas mengamankan sekitar 16.244 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah NTB," ucapnya.
Selain personel pengamanan, Polda NTB turut mengklasifikasikan tempat pemungutan suara(TPS) rawan gangguan keamanan. Dari belasan ribu TPS, tercatat ada 15.280 TPS masuk dalam kategori kurang rawan, 849 TPS masuk kategori rawan, 95 TPS sangat rawan dan 19 TPS khusus.
"Untuk TPS rawan dan sangat rawan, kami akan melakukan pengamanan secara khusus untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujar dia.
Kepada seluruh personel yang terlibat, Kapolda NTB mengingatkan agar tetap melaporkan segala kondisi yang terjadi di lapangan kepada pusat komando di Polda NTB.
"Jadi, apabila terjadi eskalasi gangguan di TPS, bisa dilakukan penebalan personel pengamanan," katanya.
Tidak lupa, Kapolda NTB mengajak masyarakat untuk memberikan hak suaranya di masing-masing TPS. Menurut dia, suksesnya Pemilu 2024 ini bergantung pada keterlibatan masyarakat dalam menyalurkan hak suara.
"Laksanakan kewajiban dan hak masyarakat sebagai pemilih dengan menggunakan hak suaranya dengan baik demi Indonesia maju di tahun 2045 mendatang," ujar dia.
Sebanyak 7.629 personel gabungan siap amankan Pemilu 2024 di NTB
Pada intinya, kami sudah siap melakukan pengamanan