Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan Bulog telah mulai menyalurkan beras medium Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) kepada para pedagang beras yang merupakan mitra Bulog untuk menekan kenaikan harga.
"Beras SPHP telah mulai didistribusikan kepada mitra Bulog," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Ahmad Satriadi, di Praya, Kamis.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat bisa membeli beras medium SPHP tersebut di para pedagang beras yang ada di pasar maupun di retail modern, karena harga jualnya telah ditentukan dan tidak boleh dinaikkan.
"Ini diharapkan bisa membantu masyarakat atau menekan kenaikan harga beras," katanya.
Baca juga: Disdag pastikan ketersediaan stok beras di Kota Mataram
Baca juga: Pemerintah percepat penyaluran beras SPHP ke pasar
Ia mengatakan warga bisa membeli beras SPHP Bulog karena harganya paling murah dibandingkan harga beras di pasar tradisional. Harga beras yang dijual di pasar saat ini menembus Rp16-18 ribu per kilogram, sedangkan harga beras SPHP hanya Rp10.400 per kilogram atau Rp52 ribu per 5 kilogram.
"Harga beras SPHP ini lebih murah. Untuk stok beras masih aman,” katanya.
Ia mengatakan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah (BCP) tahap pertama di 2024 juga telah rampung dilaksanakan.
"Jumlah penerima bantuan pangan 2024 ini sebanyak 154.127 kepala keluarga (KK)," katanya.
Ia mengatakan jumlah penerima bantuan beras cadangan pemerintah di 2024 ini lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penerima bantuan beras pemerintah 2023 yang mencapai 149.520 orang. Sehingga jumlah beras yang disalurkan pada tahap pertama 2024 ini sebanyak 1.541 ton. Sedangkan untuk jumlah beras yang disalurkan pada 2023 sebanyak 1.495 ton.
"Masing-masing penerima bantuan diberikan 10 kilogram per bulan," katanya pula.
Dia menyebutkan penyaluran tahap I dijadwalkan pada Januari, Februari dan Maret 2024, sementara penyaluran tahap II pada April, Mei dan Juni 2024. Masing-masing penerima bantuan pangan akan mendapatkan beras yang jumlahnya sama seperti tahun 2023, yaitu sebanyak 10 kilogram per bulan.
"Atau bantuan ini diberikan selama enam bulan alokasi penyaluran sebanyak 60 kilogram dan gratis tanpa bayar," katanya.
Baca juga: Perum Bulog NTB minta perketat pengawasan pembeli beras SPHP