“Kita harus terus lakukan edukasi lebih baik dan memberikan informasi kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengecek data di Kementerian Perhubungan dan juga agen perjalanan, bus-bus mana yang lolos penilaian melalui aplikasi spionam, sehingga tidak terjadi lagi (kecelakaan),” ujar Sandiaga dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Sandiaga menegaskan, bila bus tersebut tidak terdaftar, menjadi sebuah peringatan keras (redflag) untuk tidak menggunakan bus tersebut.
"Jika bus tersebut tidak terdaftar, ini sudah redflag dan tidak boleh dilanjutkan," katanya.
Sandiaga menegaskan, bila bus tersebut tidak terdaftar, menjadi sebuah peringatan keras (redflag) untuk tidak menggunakan bus tersebut.
"Jika bus tersebut tidak terdaftar, ini sudah redflag dan tidak boleh dilanjutkan," katanya.
Kesigapan serta kondisi sopir yang prima saat mengendarai bus diharapkan dapat menjadikan perjalanan wisata berlangsung secara aman dan nyaman. Dua hal tersebut ke depan diharapkan dapat menjadi perhatian, sehingga kegiatan karyawisata (studi tour) dapat berjalan dengan aman dan dapat terus digelar tanpa kekhawatiran berlebih karena aktivitas karyawisata tak hanya bermanfaat positif bagi pelajar, namun juga berdampak pada destinasi wisata di Indonesia.
Ke depan, pihaknya bakal melakukan edukasi kepada berbagai pihak soal pentingnya mengutamakan keamanan dalam berwisata serta menyiapkan manajemen krisis yang efektif dan komprehensif.
Baca juga: Menparekraf berikan contoh pemberdayaan perempuan dalam lembaga
Baca juga: Kemenparekraf membantah terjadi 'overtourism' di Bali
Baca juga: Menparekraf berikan contoh pemberdayaan perempuan dalam lembaga
Baca juga: Kemenparekraf membantah terjadi 'overtourism' di Bali
Sebelumnya sebuah bus pariwisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB.
Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang. Data terkini sementara, jumlah korban jiwa sebanyak 11 orang yang terdiri dari enam perempuan dan lima laki-laki, serta jumlah korban luka berat sebanyak 12 orang, dan luka ringan sebanyak 20 orang yang sedang dalam perawatan di rumah sakit daerah tersebut.