Kemenko PMK adaptasi gudang logistik di Papua

id Gudang logistik,Kemiskinan ekstrem,Pengentasan kemiskinan,Kemenko PMK

Kemenko PMK adaptasi gudang logistik di Papua

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryantono (kiri) dalam temu media di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (3/6/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryantono menyebutkan bahwa pihaknya akan mengadaptasi penyediaan gudang logistik yang telah diterapkan di Papua untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia.

"Jadi waktu itu Bapak Menko PMK Muhadjir Effendy langsung memimpin tim, memastikan bahwa gudang logistik di Papua tersedia saat terjadi bencana kelaparan ekstrem, jadi diisi kebutuhan pangan karena memang itu kan musiman setiap tahun, jadi nanti mungkin akan mengadopsi itu (gudang logistik) untuk menangani kemiskinan ekstrem," ujar Nunung dalam temu media di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin.

Ia menegaskan, melalui gudang logistik yang disiapkan di Papua, kemiskinan atau kelaparan sudah dapat diantisipasi.

"Harapannya, mudah-mudahan saudara-saudara kita di Papua tidak akan mengalami lagi, jadi pembangunan gudang logistik sudah menjadi prioritas dan terus dilakukan," katanya.

Selain mengadaptasi gudang logistik, Nunung juga menyampaikan bahwa pihaknya juga bakal mengadopsi Program gizi anak sekolah (Progas) yang diinisiasi Muhadjir saat masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Progas itu dulu programnya waktu Pak Menko PMK menjadi Mendikbud, jadi tujuannya selain untuk gizi, juga mendorong anak-anak Papua agar mau sekolah, jadi tidak semata-mata untuk gizi, tetapi juga mengelola untuk anak-anak sekolah. Jadi menarik itu waktu, saya merujuk ke Progas. Saya kira kalau itu pasti akan menjadi salah satu referensi, karena kan pernah dilakukan," katanya.

Nunung mengemukakan, wilayah di Indonesia Timur masih menjadi fokus utama penghapusan kemiskinan ekstrem. Namun, secara umum, kemiskinan ekstrem di Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan dan menunjukkan kemajuan positif.

Baca juga: Kemenko PMK tanam 10 juta pohon di Lombok Utara
Baca juga: Benahi tata kelola magang mahasiswa cegah kasus "ferienjob"


"Sekarang kan kemiskinan ekstrem kita tinggal 1,12 persen ya per Maret 2024. Mudah-mudahan nanti bulan Juli akan keluar hasilnya bisa di bawah 1 persen, kami optimis kalau bisa di bawah 1 persen," tuturnya.

Nunung juga menegaskan, pemerintah daerah perlu memaksimalkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk menjalankan program terkait pengentasan kemiskinan ekstrem.