Ratusan Pejabat BI Agendakan Pertemuan di Lombok

id Bank Indonesia

Ratusan Pejabat BI Agendakan Pertemuan di Lombok

"Rencananya Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, akan hadir membuka kegiatan tersebut pada Kamis (23/11)"
Jakarta (Antara NTB) - Sebanyak 350 pejabat Bank Indonesia dari Jakarta dan Regional III akan mengadakan pertemuan internal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk membahas isu terkini perekonomian nasional pada 22-23 November 2017.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, di Jakarta, Selasa (21/11), mengatakan pertemuan tersebut lebih kepada penguatan internal Bank Indonesia dalam rangka pengembangan trasformasi budaya kerja.

"Rencananya Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, akan hadir membuka kegiatan tersebut pada Kamis (23/11)," katanya pada pelatihan sebanyak 580 wartawan daerah yang digelar Bank Indonesia.

Bank Indonesia Regional III terdiri atas Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua Barat, dan seluruh provinsi di Kalimantan, serta Sulawesi.

Mirza mengatakan Pulau Lombok dipilih sebagai lokasi pertemuan karena melihat potensi pariwisatanya yang cukup berkembang dan menjadi salah satu representasi dari pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.

"Lombok adalah salah satu representasi pemerintah dalam mengembangkan pariwisata. Karena itu Bank Indonesia lebih memilih mengadakannya di sana (Lombok)," ujar orang nomor dua di Bank Indonesia ini.

Secara terpisah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Wahyu Yuwana Hidayat, mengatakan berbagai persiapan sudah dilakukan dalam rangka menyukseskan pertemuan internal akbar tersebut.

"Kegiatan akan dipusatkan di kawasan wisata Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat," ujarnya.

Para pimpinan yang hadir terdiri atas Dewan Gubernur dan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, pimpinan satuan kerja di 19 Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang ada di Regional III.

Menurut Wahyu, agenda besar kegiatan tersebut dilaksanakan untuk membahas program unggulan yang sudah dilakukan oleh masing-masing kantor wilayah. Misalnya, sejauh mana program pengembangan klaster ternak, cabai.

Selain itu, pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan, termasuk oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB.

Demikian juga kantor perwakilan Bank Indonesia di provinsi lain di evaluasi programnya, seperti pengembangan klaster bawang merah, perikanan budi daya atau yang sesuai dengan program unggulannya.

Berbagai masalah yang dibahas dalam pertemuan tersebut pada intinya berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi dan moneter Indonesia ke depannya.

"Muaranya, tiada lain dalam rangka evaluasi pelaksanaan peran dan fungsi Bank Indonesia," ucap Wahyu.

Pada kesempatan itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB akan mempromosikan seluruh potensi daerah, terutama yang berkaitan dengan sektor pariwisata serta turunannya.

"Kami tidak mau orang-orang Bank Indonesia di luar NTB hanya mengetahui tentang NTB dari cerita-cerita. Kami ingin para peserta akan melihat langsung seluruh potensi itu," kata Wahyu. (*)