Mataram (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum menyebutkan angka angka kemiskinan ekstrim di wilayah itu turun pada triwulan ke II 2024.
"Hingga triwulan II 2024, angka kemiskinan ekstrim di Kota Bima tercatat turun menjadi 8,12 persen, di mana sebelumnya diawal tahun 2024 tercatat sebesar 8,76 persen," kata Rum melalui keterangan resmi diterima di Mataram, Senin.
Ia mengakui bahwa turunnya angka kemiskinan ekstrem ini tidak terlepas dari peran masyarakat dalam berbagai program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.
"Kerja keras dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat berarti dalam upaya kita bersama mengurangi kemiskinan ekstrim di Kota Bima. Pencapaian ini adalah hasil dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat," ujarnya.
Pj Wali Kota Bima, Mohammad Rum, menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari APBN, APBD provinsi, dan APBD Kota Bima untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga penerima.
"Bantuan digunakan sesuai peruntukannya, terutama untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Purnawarman menekankan pentingnya pengawasan, transparansi, serta pemanfaatan bantuan sebagai modal untuk usaha kecil guna meningkatkan kemandirian ekonomi.
Baca juga: Bapanas intervensi pengendalian kerawanan pangan
Baca juga: Mensos paparkan strategi penanganan kemiskinan di perbatasan
Sinergi antar semua pihak dan sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama untuk memastikan bantuan PKH tepat sasaran dan berdampak positif.
"Dengan berbagai program yang telah dan akan dijalankan, Pemerintah Kota Bima optimis angka kemiskinan di kota ini akan terus mengalami penurunan yang signifikan," katanya.
Berita Terkait
Lombok Tengah masuk zona hijau kepatuhan pelayanan publik
Jumat, 15 November 2024 12:39
Penyaluran bansos dari pokir dewan di NTB dihentikan
Jumat, 15 November 2024 12:31
PAD dari retribusi IMTA 2024 di Lombok Tengah sesuai target
Jumat, 15 November 2024 11:11
Pengelolaan sentra IKM di Lombok Tengah dioptimalkan
Jumat, 15 November 2024 11:07
Polisi selidiki pelaku pembuangan orok bayi di Lombok Timur
Jumat, 15 November 2024 6:37
Kemarin, lembaga survei pilgub, kebakaran hutan Rinjani hingga waspadai wisatawan beraktivitas di pantai
Jumat, 15 November 2024 5:30
Poltekpar Lombok mengingatkan pemda hidupkan kembali wisata Senggigi
Jumat, 15 November 2024 4:09
GreatNusa Summit 2024: tingkatkan kualitas SDM pariwisata NTB
Kamis, 14 November 2024 22:11