Mataram, (Antaranews NTB) - Dalam kurun waktu enam hari perjalanan laut menggunakan KRI Hiu-634, kasir Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Layanan Sosial dan Penukaran Uang Rupiah (Laskar Nusa), berhasil mengumpulkan Rp1,4 miliar lebih uang lusuh dari masyarakat pelosok.
Ketua Tim Ekspedisi Laskar Nusa Ocky Ganesia di Mataram, Minggu, mengatakan, uang rupiah yang kondisinya sudah lusuh, rusak, atau pun telah ditarik dari peredarannya, terkumpul dari hasil penukaran uang di unit perbankan Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, maupun empat kawasan pelosok NTB, yakni di Pulau Moyo dan Pulau Medang di Kabupaten Sumbawa Besar serta Pulau Bajo Pulo dan Desa Pusu di Kabupaten Bima.
"Dari perjalanan kami (Tim Laskar Nusa) ke empat wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal), terkumpul Rp1,4 miliar lebih," kata Ocky Ganesia.
Menurut Wakil Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB ini, nominal angka rupiah penukaran uang lusuh atau yang tidak layak edar diperoleh hingga mencapai miliaran rupiah, tentunya tidak terlepas dari peran dan kerja keras Tim Laskar Nusa yang telah berjuang menjalankan misi kas keliling kepulauan 3T bersama awak kapal TNI AL dari KRI Hiu-634.
Kerja keras dilaksanakan terhitung sejak Tim Laskar Nusa dengan anggota yang berasal dari petugas KPw Bank Indonesia NTB serta karyawan Bank NTB, Bank Mandiri, mahasiswa, tenaga medis Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) NTB, maupun pihak media, berangkat dari Labuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada Senin (9/4) pagi menuju empat wilayah yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari empat wilayah yang dikunjungi, nominl uang lusuh paling banyak terkumpul dari penukaran di wilayah Desa Pusu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Kegiatan penukaran uang yang terlaksana pada Rabu (12/4) lalu, petugas telah mengumpulkan uang lusuh dengan nominal angka mencapai Rp100 juta.
"Di Desa Pusu memang tidak banyak masyarakat yang melakukan penukaran, hanya saja nominal angka yang ditukarkan cukup besar, ada yang mencapai Rp30 juta perorang," ujarnya.
Sedangkan untuk wilayah lainnya, di Pulau Medang, Kabupaten Sumbawa Besar, uang lusuh yang terkumpul mencapai Rp80 juta. Untuk Pulau Bajo Pulo, Kabupaten Bima mencapai Rp50 juta dan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa Besar mencapai Rp35 juta.
"Ada juga tambahan dari penukaran perbankan yang ada di Kecamatan Sape, nominalnya mencapai Rp1,2 miliar," ucap Ocky Ganesia.(*)
Dibantu KRI HIU-634, BI tarik Rp1,4 miliar uang lusuh dari pelosok NTB
Dari perjalanan kami (Tim Laskar Nusa) ke empat wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal), terkumpul Rp1,4 miliar lebih