Harapan hidup pendek, usia rata-rata kucing dan anjing di Indonesia di bawah enam tahun menurut studi

id kucing,anjing,Usia rata-rata kucing dan anjing di Indonesia

Harapan hidup pendek, usia rata-rata kucing dan anjing di Indonesia di bawah enam tahun menurut studi

Arsip Foto - Warga antre untuk mendapatkan vaksin rabies bagi kucing dan anjing peliharaan mereka di RPTRA Bellyra, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Senin (6/5/2024). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta (ANTARA) - Rata-rata usia harapan hidup kucing dan anjing di Indonesia masih di bawah enam tahun menurut hasil studi internal yang dilakukan oleh Royal Canin Indonesia, perusahaan penyedia keperluan kucing dan anjing.

Di Indonesia, rata-rata usia harapan hidup kucing 5,3 tahun dan anjing 5,7 tahun menurut hasil studi internal Vet Visitation Research yang dilaksanakan perusahaan tahun 2023 di tujuh wilayah termasuk Bali dan Indonesia Timur.

​​​​​​"Usia harapan hidup hewan itu di Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata global yang mencapai 10 sampai 15 tahun untuk kucing, dan 10 sampai 13,7 tahun untuk anjing," kata Presiden Direktur Royal Canin Indonesia Ridarrahim Nirwandar dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Senin.

"Mengetahui fakta yang terungkap melalui studi internal kami, memotivasi kami untuk memperkuat komitmen kami dalam menghadirkan produk dengan nutrisi tepat yang dibutuhkan oleh kucing dan anjing, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan harapan hidup mereka," katanya.

Berdasarkan hasil studi internal perusahaan, setidaknya ada 24,9 juta kucing dan 3,7 juta anjing yang dipelihara oleh penyayang hewan serta mendapatkan perawatan rutin yang mereka perlukan.

Ridarrahim mengemukakan bahwa kepemilikan hewan yang bertanggung jawab mencakup pelaksanaan sterilisasi untuk mengendalikan populasi dan meningkatkan kualitas hidup hewan peliharaan.

"Sterilisasi menjadi salah satu praktik kesehatan yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup hewan, bukan hanya penting untuk mengendalikan populasi," katanya.

Namun, hasil studi internal perusahaan menunjukkan baru sekitar 17 persen pemilik hewan yang memahami pentingnya sterilisasi untuk meningkatkan kualitas hidup peliharaan.