Surabaya (ANTARA) - Menarik, tatkala komunikasi politik yang begitu dinamis bertemu dengan komunikasi publik yang notabene birokrat. Menarik dan gayeng, kedua hal itu pun terlihat tatkala dua tokoh muda bertemu dan memadukan isu politik dan publik. Adalah Lia Istifhama, anggota DPD RI Terpilih Jatim, dan Pulung Chaesar, Kepala Biro Adpim yang juga merangkap sebagai Pj. Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Banyak topik yang mereka bahas, diantaranya tentang lomba sinergitas kerja kecamatan yang saat ini tengah diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Acara yang digelar tiap tahun ini diperuntukkan untuk kecamatan seluruh Jawa Timur yang direkomendasikan sebagai kecamatan terbaik di masing-masing Kabupaten/Kota.
“Tujuan diadakannya lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan adalah mendorong kesinambungan koordinasi dan keterpaduan kinerja antar penyelenggara pemerintahan di wilayah, guna mempercepat pelaksanaan pembangunan, serta meningkatkan kapasitas aparatur kecamatan, dalam penyelenggarakan pelayanan dasar dan pemberdayaan potensi perekonomian masyarakat di wilayah kerjanya,” terang Pulung.
Di hadapan senator terpilih Lia Istifhama, Pulung pun menerangkan skema penilaian kecamatan terbaik.
"Melalui lomba sinergitas kerja kecamatan, kita harapkan bisa menjadi salah satu motor inovasi seluruh kecamatan di 38 kab/kota di Jawa Timur. Berangkat dari harapan itu, maka ada skema penilaian yang terukur. Diantaranya adalah inovasi maupun kreasi yang telah berhasil dilakukan oleh Kecamatan tersebut.”
"Untuk tim penilai, dari banyak unsur. Diantaranya dari akademisi, media, dan OPD yang membidangi seperti DPMD, Biro Organisasi, Bakesbangpol, dan lain-lain" tambahnya pria ganteng yang memiliki semboyan hidup ‘Verba volant, scripta manent, yang artinya "Kata-kata lisan (akan) terbang, sementara tulisan menetap’.
Atas penjelasan itu, politisi cantik yang akrab disapa ning Lia pun menunjukkan respon positifnya.
“Kegiatan tahunan ini sangat positif karena menjadi stimulus multi manfaat untuk kemajuan daerah. Contohnya, dengan diberikannya penilaian dan kompetisi ini maka akan mendorong aparatur pemerintah di level kecamatan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitasnya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di wilayahnya," tuturnya.
“Dengan begitu, kearifan lokal atau local wisdom akan menjadi identitas yang diangkat setiap daerah di tingkat Kecamatan, yang sekaligus menjadi penguat sense of belonging terhadap tanah mereka berpijak. Kalau disimpulkan, ini namanya sospol, sosial politik. Nilai sosial yaitu modal sosial maupun solidaritas masyarakat didapatkan, nilai politik yaitu membangun kedaerahan, juga auto didapatkan,” pungkas Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa itu, dengan tersenyum.