Mataram (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjadi orang tua asuh untuk program pertukaran pemuda antarnegara.
"Kami mengundang masyarakat yang ingin berperan aktif sebagai orang tua asuh untuk berpartisipasi dalam program tersebut sekaligus menjadi bagian dari upaya diplomasi budaya antarnegara," kata Pelaksana Harian Kepala Dispora NTB Anang Zulkarnain di Mataram, Sabtu.
Ia mengatakan program pertukaran pemuda antarnegara untuk memberikan pengalaman berharga bagi para pemuda yang mengikuti pertukaran budaya serta mempererat hubungan antarbangsa.
Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Mataram terapkan program orang tua asuh
Menurut dia, program itu kesempatan emas bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat yang ingin berkontribusi dalam mendukung pembinaan dan pengembangan potensi pemuda internasional yang berencana tinggal di NTB selama masa pertukaran.
"Sebagai orang tua asuh, masyarakat berpartisipasi dan berkontribusi mendampingi para peserta pertukaran pemuda antarnegara tinggal di Nusa Tenggara Barat," kata Anang.
Dia menjelaskan orang tua asuh juga berperan membantu pelajar asing dalam menyesuaikan diri dengan budaya lokal serta memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan.
Peran orang tua asuh penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan tradisi Nusa Tenggara Barat kepada para pemuda dari berbagai negara.
Pendaftaran orang tua asuh terbuka untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki komitmen memberikan dukungan penuh kepada peserta, memiliki tempat tinggal yang layak, serta kesiapan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan program.
Baca juga: DP3A Mataram: Pola asuh orang tua mempengaruhi perilaku "bullying"
Selain memberikan pengalaman menarik, kata dia, menjadi orang tua asuh juga wujud partisipasi dalam memperkuat hubungan antarbangsa melalui pertukaran budaya.
Dinas Pemuda dan Olahraga NTB membuka pendaftaran bagi 21 calon orang tua asuh dengan batas waktu paling lambat 10 Oktober 2024 atau apabila kuota 21 orang itu telah terpenuhi.
"Kami berharap dapat menjaring partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam mendukung suksesnya program itu sekaligus memperkenalkan kehangatan dan keramahan masyarakat Nusa Tenggara Barat kepada dunia," demikian Anang.