11.406 lebih siswa Palestina meninggal sejak awal agresi Israel

id Palestina,siswa Palestina,Gaza,Israel

11.406 lebih siswa Palestina meninggal sejak awal agresi Israel

Militer Israel pada Senin (7/10/2024) mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi warga sipil di tiga kota di Jalur Gaza utara. Perintah evakuasi tersebut berbarengan dengan peringatan satu tahun perang genosida Israel di wilayah kantung Palestina itu, yang telah menewaskan hampir 42.000 jiwa, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak tahun lalu. /ANTARA/Anadolu/py (Anadolu) (Anadolu)

Gaza (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Palestina menyebutkan bahwa sejak awal agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat 7 Oktober lalu, sebanyak 11.406 siswa meninggal dan 18.556 lainnya terluka.

Melalui pernyataan Kementerian menegaskan bahwa jumlah siswa yang meninggal di Jalur Gaza sejak awal agresi mencapai lebih dari 11.292 orang dan yang terluka mencapai 17.965 orang.

Sementara itu, di Tepi Barat sebanyak 114 siswa terbunuh dan 591 lainnya mengalami cedera.

Baca juga: Hampir 42 ribu warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak tahun lalu

Dikatakan pula bahwa 550 guru dan administrator sekolah tewas dan 3.717 lainnya terluka baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat, dengan lebih dari 145 orang ditahan di Tepi Barat.

Menurut data kementerian, 362 sekolah pemerintah, universitas, kampus dan 65 sekolah milik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza dibom dan dirusak, sehingga menyebabkan 124 di antaranya mengalami rusak berat dan 62 lainnya hancur total.

Baca juga: Sebanyak 400 ribu orang terjebak di Gaza utara di tengah

Sebanyak 84 sekolah dan tujuh universitas di Tepi Barat juga digempur dan dirusak, dengan 133 sekolah pemerintah difungsikan sebagai pengungsian di Jalur Gaza.

Kementerian mengatakan 718.000 siswa di Jalur Gaza masih belum dapat bersekolah dan kuliah sejak awal agresi, sementara mayoritas siswa mengalami trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang sulit.

Sumber: WAFA

Baca juga: Alhamdulillah!! Negara Eropa yang siap akui kemerdekaan Palestina bertambah