Mendikbudristek periode 2019-2024 Nadiem Makarim (kanan) bersiap mengangkat tangan bersama tiga menteri penggantinya dari Kabinet Merah Putih yaitu Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro (kedua kiri), dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (kedua kanan) usai serah terima jabatan di Jakarta, Senin (21/10/2024). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.)
Jakarta (ANTARA) -
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2024 Nadiem Anwar Makarim resmi melepas jabatannya usai melakukan serah terima dan estafet kepemimpinan kepada tiga menteri baru pecahan dari Kemendikbudristek.
Dalam pesan perpisahannya, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran dan pihak terkait yang sudah menjadi penggerak bagi Program Merdeka Belajar selama lima tahun masa kepemimpinannya sehingga mampu membawa perubahan dan peningkatan inklusivitas pendidikan.
“Terima kasih telah menjadi penggerak merdeka belajar yang berani membawa perubahan ke arah kebaikan. Sebagai Mendikbudristek periode tahun 2019-2024, saya menuangkan cita-cita yang terangkum dalam Nawacita menjadi payung kebijakan merdeka belajar. Kebijakan ini berlandaskan prinsip-prinsip yang diwariskan oleh Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara,” kata Nadiem di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat pada Senin.
Ia pun melakukan kilas balik, mengingatkan kembali sederet kebijakan yang harus diambil pada saat pandemi COVID-19 ketika semua sekolah, kampus, museum dan sanggar seni harus tutup dan berhenti beroperasi.
Di tengah masa-masa yang sulit itu, lanjutnya, Kemendikbudristek tetap bekerja, mengerahkan tenaga dan mencurahkan pikiran untuk mencari jalan terbaik guna memastikan pembelajaran tetap berlangsung dan para pekerja seni budaya tetap mendapatkan penghidupan yang layak.
Dengan melibatkan berbagai pertimbangan dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, pihaknya melakukan langkah cepat seperti menerapkan kurikulum darurat, memberikan bantuan kepada semua pelaku budaya dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
“Saya sangat berharap kebijakan-kebijakan yang telah berjalan baik dan berdampak positif tetap bisa dilanjutkan pada pemerintahan yang selanjutnya. Karena saya yakin, kita semua berpijak pada cita-cita dan visi-misi yang sama memenuhi hak semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan menjadi pemilik dari kebudayaan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Nadiem juga berpesan kepada tiga kementerian yang baru dimekarkan tersebut untuk tetap dapat melanjutkan, bahkan memperkuat gotong royong dan kolaborasi yang selama ini telah terjalin dengan baik guna mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas dan ekosistem kebudayaan yang tangguh.