Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama berkomitmen segera membentuk Direktorat Jenderal Pondok Pesantren yang saat ini kewenangannya masih di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis).
"Kementerian Agama segera membentuk suatu Direktorat Jenderal khusus yang akan mengurus sekaligus untuk mengayomi pondok pesantren," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Komitmen ini disampaikan Menag Nasaruddin Umar saat menghadiri perayaan Harlah ke-42, Pondok Pesantren Islam Miftachussunnah ll, lstighosah Kebangsaan, dan Peringatan Hari Pahlawan di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa pesantren adalah lembaga yang murni lahir dari rahim Nusantara. Menurutnya, perintis dunia kependidikan yang sistematis dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pondok pesantren. Hal ini terjadi bahkan sebelum Belanda datang ke Indonesia.
Baca juga: Badan Haji dan Umrah pisah dari Kemenag di era Prabowo
Mengutip Nurcholish Madjid, ia menyatakan bahwa seandainya Indonesia tidak dijajah Belanda, maka perguruan tinggi yang berkembang saat ini adalah Universitas Termas, Universitas Lirboyo, Universitas Tebu Ireng, dan universitas dari pesantren-pesantren lainnya.
"Bukan UI, ITB, IPB, atau kampus-kampus lainnya. Maka sudah saatnya sekarang ini pondok pesantren merebut masa jayanya seperti yang pernah terjadi di masa lampau," kata dia.
Di hadapan ribuan warga pesantren yang hadir, Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa terbitnya Undang-Undang tentang Pesantren adalah bentuk dari kehadiran Kementerian Agama memberikan eksistensi dan legitimasi terhadap pondok pesantren.
Baca juga: Menag tekankan jajarannya tak berperilaku koruptif
"Tugas kami selanjutnya adalah bagaimana melanjutkan keberadaan pondok pesantren," ujar Menag.
Menurut dia, penanaman karakter di pesantren sangat efektif. Sistem pemondokan (boarding) yang ada di pesantren memungkinkan para santri mendapat pengawasan selama 24 jam.
"Dan ini adalah di antara keunggulan pesantren. Sebab waktu yang sering rawan menimbulkan masalah adalah setelah pulang dari sekolah. Sebab itu sistem pemondokan yang diterapkan di pesantren diadopsi oleh sekolah-sekolah di Inggris dan Australia," kata dia.
Berita Terkait
Menag Nasaruddin pastikan tak ada perbedaan MBG pesantren dengan sekolah umum
Minggu, 1 Desember 2024 7:58
Begini tanggapan Mendes Yandri soal surat undangan haul berkop Kemendes
Rabu, 23 Oktober 2024 14:52
LPA Mataram meminta kepolisian ungkap penyebab santriwati NI meninggal
Jumat, 18 Oktober 2024 17:03
Pemerintah siapkan Dana Abadi Pesantren Rp139 triliun
Kamis, 17 Oktober 2024 19:38
Wapres Mah'rif habiskan malam minggu di Istana Kepresidenan Cipanas
Minggu, 13 Oktober 2024 6:50
Sesak nafas, Satu tersangka pelecehan di ponpes Bekasi tewas
Kamis, 10 Oktober 2024 12:26
DPR tetapkan Badan Gizi Nasional
Kamis, 19 September 2024 17:15
Disperin NTB gandeng pondok pesantren latih wirausaha fesyen
Kamis, 19 September 2024 11:37