Kawasan Cakranegara akan ditata dengan dana Rp10 miliar

id Kawasan Cakranegara,Kota Mataram,Kementerian PUPR

Kawasan Cakranegara akan ditata dengan dana Rp10 miliar

Dokumen - Sejumlah petugas Satpol PP kota Mataram membawa meja milik para pedagang saat melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang trotoar jalan AA Gde Ngurah Cakranegara, Mataram, NTB, (FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/ss/mes/11)

Alhamdulillah, tadi pagi kami sudah mendapatkan kepastian dukungan anggaran untuk melanjutkan penataan kawasan bisnis Cakranegara tahap kedua
Mataram (Antaranews NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp10 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melanjutkan penataan kawasan bisnis Cakranegara.

"Alhamdulillah, tadi pagi kami sudah mendapatkan kepastian dukungan anggaran untuk melanjutkan penataan kawasan bisnis Cakranegara tahap kedua pada 2019," kata Wakil Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, di Mataram, Selasa.

Mohan yang ditemui seusai bertemu dengan Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, ST, MT dalam sebuah acara di Mataram mengatakan, pihak PUPR memastikan penataan kawasan bisnis Cakraneraga akan dilanjutkan dengan alokasi anggaran Rp10 miliar.

Anggaran yang dijanjikan pada 2019, meningkat dibandingkan dengan alokasi kegiatan tahap pertama sebesar Rp5 miliar, dari total estimasi perencanaan penataan secara menyeluruh untuk kawasan Cakranegara sebesar Rp25 miliar.

"Hanya saja, kita diminta memastikan komitmen awal terkait penyediaan kantong parkir dan sterilisasi dari kawasan pedestrian yang sudah terbangun dan lainnya harus bisa dikondisikan sebelum kegiatan mulai dilaksanakan," katanya.

Menurut dia, penataan kawasan bisnis Cakranegara merupakan bagian untuk mendukung kawasan tersebut sebagai pusat bisnis maupun pariwisata karena terdapat bangunan-bangunan cagar budaya yang berpotensi menjadi magnet kawasan dari aspek kepariwisataan.

Selain itu, ketinggian bangunan pada kawasan tersebut relatif masih memberikan efek positif pada ruang jalan, Cakranegara juga merupakan kawasan sejarah simbul pusat pariwisata dan pusat bisnis Mataram yang aksesibel, hijau, dinamis, unik, representatif dan bersahabat.

"Karena itulah kami ingin meningkatkan dan melestarikan kawasan tersebut dengan melakukan penataan seperti halnya di kawasan Malioboro Yogyakarta," katanya.

Di mana untuk kegiatan penataan tahap pertama yang telah dilaksanakan dengan anggaran Rp5 miliar, baru bisa menuntaskan bagian Barat dan Timur persimpangan Cakranegara sementara bagian Utara dan Selatan belum tersentuh.

Oleh karena itu, sebagai betuk komitmen Pemkot Mataram dalam mendukung kegiatan tersebut telah dibentuk kelompok kerja (pokja) yang beranggotakan dari beberapa organinasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait.

Salah satunya Dinas Perhubungan saat ini telah melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.

Selain itu, Dishub harus melakukan koordinasi dengan aparat terkait di kawasan Cakranegara untuk menyiapkan kantong parkir seperti yang telah direncanakan sebelumnya.

Lahan parkir yang direncanakan adalah di kawasan Inul Vista dan Pura Meru, yang harus segera dipastikan juga 2018.

"Meski belum terbangun, tetapi komitmen dengan pemilik lahan untuk dijadikan areal parkir sudah harus ada pada 2018 agar 2019 bisa langsung dikerjakan," katanya.

Dengan adanya areal lahan parkir tersebut, masyarakat yang datang ke kawasan bisnis Cakranegara akan parkir pada satu titik, dan berjalan kaki ke toko yang hendak dituju.

"Jadi kawasan Cakranegara bisa steril dari parkir dan pedestrian dapat termanfaatkan secara optimal, tidak disalahgunakan untuk parkir," katanya. (*)