Jakarta (ANTARA) - Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin mengajak rakyat Indonesia untuk menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam rangka mendukung upaya pemerintah menyingkirkan "kegelapan" dan mewujudkan perdamaian.
"Maka dengan perayaan Natal ini semakin kita Kristiani, semakin kita Indonesia. Semakin kita Kristiani, semakin kita Pancasilais," katanya saat berpidato dalam agenda Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Sabtu malam.
Ia berharap Indonesia dapat menjadi ibarat Bethlehem baru, sebuah kota penuh damai di tengah keberagaman. Dia pun meminta umat Kristiani mendukung pemerintah dan sejumlah tokoh dalam mewujudkan harapan tersebut.
"Bagaimana mungkin kita menciptakan Indonesia sebagai Bethlehem baru kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Mari kita mulai dari diri sendiri untuk memberikan dukungan kepada pemerintah, tokoh masyarakat, budaya yang bersama-sama ingin memajukan Indonesia," ucapnya.
Dia juga mengajak umat Kristiani mendoakan pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia, sebagai perumpamaan kota Bethlehem yang baru.
Dia mengutarakan harapannya agar seperti Bethlehem, ada sinar kasih persaudaraan dan bela rasa memancar dari pemerintahan RI bersama dengan Kabinet Merah Putih untuk menyingkirkan kegelapan sisi-sisi yang mungkin sekarang masih gelap.
Baca juga: Menag Nasaruddin ajak umat beragama jaga lingkungan
"Dunia tidak ada yang sempurna, dunia masih ada kegelapan," lanjutnya.
Antonius pun mendoakan pemerintahan Prabowo mampu untuk menyingkirkan kegelapan-kegelapan di berbagai sisi aspek di Indonesia.
"Sehingga siapapun kita semua secara bersama-sama mau dan mampu mengontrol hati dan budi menjaga mulut dan tangan hingga tetap memuji dan memuliakan Tuhan," ujarnya.
Baca juga: Presiden Prabowo mengajak umat bersyukur Natal di Indonesia dirayakan dengan sejuk
Dia menyampaikan harapan Indonesia dapat menjadi Bethlehem yang baru, menjadi tempat lahir dan tumbuhnya para pemimpin berjiwa pelayan, hidup sederhana, dan mengutamakan kepentingan bangsa.
"Pemerintah dan rakyat bersama-sama pergi menuju Bethlehem baru, di mana rakyat Indonesia memuji dan memuliakan Tuhan," ucapnya.