Cuaca ekstrem di Mataram diprediksi hingga 10 Februari

id BPBD Kota Mataram,cuaca ekstrem,gelombang pasang

Cuaca ekstrem di Mataram diprediksi hingga 10 Februari

Tiang listrik di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, hampir jatuh akibat cuaca ekstrem pada Sabtu sore (8/2-2025). ANTARA/HO-Dokumen Pribadi.

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut berdasarkan peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem di kota itu diprediksi masih terjadi sampai 10 Februari 2025.

"Karena itu masyarakat harus tetap waspada ketika hendak beraktivitas di luar rumah," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Minggu.

Cuaca ekstrem tersebut berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Baca juga: Wali Kota Mohan imbau masyarakat Mataram waspadai cuaca ekstrem

Dengan adanya potensi itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, berkurangnya jarak pandang, baliho roboh, dan pohon tumbang.

Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari, dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, waspadai tinggi gelombang yang mencapai di atas 2 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.

Baca juga: Warga Mataram diminta waspadai cuaca ekstrem jelang Imlek

Irwan mengatakan dalam dua hari terakhir ini Kota Mataram dilanda hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi yang berdampak pada abrasi pantai, genangan, dan pohon tumbang. Bahkan, beberapa tiang listrik di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela hampir jatuh akibat cuaca ekstrem pada Sabtu (8/2).

"Karena itu, masyarakat harus waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Irwan berharap partisipasi masyarakat untuk melapor ketika ada potensi bencana dampak cuaca ekstrem keadaan darurat yang membahayakan di sekitarnya.

Baca juga: Waspada!! potensi cuaca ekstrem masih terjadi di Mataram

Laporan dapat disampaikan melalui satgas kelurahan maupun aparat terdekat, baik itu kepala lingkungan maupun RT, atau segera hubungi aparat atau melapor ke posko kebencanaan terdekat, atau menghubungi Call Center 112.

"Selain itu, masyarakat yang berada di 9,1 kilometer pesisir pantai juga kami minta terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi dan naiknya air laut," katanya.

Baca juga: Cegah abrasi, Pemasangan tanggul ban insang di Mataram dilanjutkan